KETIK, SURABAYA – Kenaikan harga beras kali ini mencapai harga tertinggi di sepanjang tahun, kenaikan tersebut juga menyambut bulan Ramadan.
Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Perekonomian Pemkot Surabaya, Agung Supriyo Wibowo menyatakan bahwa Pemkot Surabaya mengimbau masyarakat untuk bisa mengkonsumsi beras medium. Menurut dia, kualitas beras medium sebenarnya rasanya tidak jauh beda dengan premium.
"Karena itu pemkot mengimbau masyarakat supaya bisa memakai beras medium, sebenarnya rasanya sama. Cuma memang mungkin image-nya masyarakat, harus makan beras merk tertentu," ujar dia.
Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok untuk beras premium. Dimana Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium berada di angka Rp13,900/Kg.
"Memang untuk saat ini (beras premium) hampir ada (yang menjual) Rp18.000 - Rp17,500 per kilogram," ujarnya
Agung menyatakan, bahwa Pemkot Surabaya telah bekerjasama dengan Bulog untuk menggelontorkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan). Dimana harga yang dipatok untuk beras SPHP per kilogram adalah Rp10,900. Beras SPHP bisa dibeli masyarakat dan salah satunya di Kios TPID.
"Jadi di Kios TPID menjual beras dengan harga murah dan kualitasnya juga bagus. Dan memang di sana dibatasi harga maksimal per kilogram Rp10,900 untuk masyarakat umum. Dan Kios TPID juga melayani pedagang untuk dijual lagi," ungkap dia.
Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Devie Afrianto menyebutkan bahwa saat ini ada sembilan Kios TPID yang sudah berjalan. Dalam setiap pekan, perputaran beras di Kios TPID mencapai sekitar 100 ton.
"Setiap minggunya sekitar 100 an ton (beras) berputar dan terus akan ditambah. Minggu ini kita juga targetkan menambah sekitar 18 Kios TPID dan itu akan ditambah lagi," ujar Devie.
Menurut Devie, keberadaan Kios TPID diharapkan semakin memudahkan masyarakat untuk membeli bahan pangan dengan harga HET. Lebih dari itu, masyarakat juga diberikan alternatif pilihan beras di Kios TPID.
"Jadi, masyarakat mendapat alternatif pilihan untuk membeli kebutuhan bahan pokok, terutama beras. Di sana kita menyediakan alternatif produk beras yang kualitasnya sama atau mendekati premium dengan harga yang sangat kompetitif," terangnya.
Di sisi lain, Devie juga mengungkapkan, jika panen raya diperkirakan terjadi pada bulan Maret 2024. Menurut dia, panen raya ini tentu akan berpengaruh terhadap menurunnya harga bahan pangan, terutama beras.
"Jadi nanti setelah bulan Maret, diperkirakan harga kembali di titik normal. Mungkin sekitar 1-2 bulan setelah Maret, itu benar-benar normal. Tapi pada saat kita masuk ke fase panen raya, harga sudah mulai bergerak ke titik normal," ujar Devie.
Sementara itu, Kepala Bidang Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Dwi Suryaning Endah Yanie mengungkap kenaikan harga bahan pokok biasanya terjadi saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Sebab, kebutuhan bahan pangan saat HBKN itu akan meningkat.
"Karena kebutuhan akan bahan pangan meningkat, sehingga demand-nya (permintaan) tinggi dan kemungkinan suplai menurun. Itu yang membuat harga-harga meningkat, sehingga membuat daya beli masyarakat berkurang," kata Dwi Suryaning.
Akan tetapi, Dwi menilai, bahwa kenaikan harga bahan pokok untuk kondisi sekarang, sebenarnya terjadi sejak akhir tahun 2023. Dimana kenaikan harga bahan pangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor pemicu lain.
"Karena pemicunya dampak cuaca ekstrem El Nino yang berkepanjangan. Ada juga dipicu oleh krisis global, ada perang, itu juga jadi pemicu," pungkasnya. (*)
Kenaikan Harga Beras, Pemkot Surabaya Imbau Masyarakat Beli Beras Medium
29 Februari 2024 08:20 29 Feb 2024 08:20

Trend Terkini

21 Sep 2025 17:30
Terciduk saat Weekend! Kadindik Jatim Aries Paewai Kawal Langsung Kontingen OSN 2025 di Juanda

19 Sep 2025 14:15
Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

18 Sep 2025 18:47
Terindikasi Judol, Puluhan Penerima Bansos PKH di Simeulue Dicoret

19 Sep 2025 15:13
Kabar untuk Kepala Desa dan Pengurus Kopdes Merah Putih di Halmahera Selatan

18 Sep 2025 14:26
Dua Desa di Maluku Utara Masuk Daftar 65 Kampung Nelayan Merah Putih Tahap I

Tags:
Kenaikan harga beras Pemkot Surabaya Pengendalian dan Distribusi Perekonomian Pemkot Surabaya Agung Supriyo Wibowo Beras Medium Kios TPIDBaca Juga:
Rencana Pinjaman Pemkot Surabaya Dipangkas Rp1,5 Triliun, DPRD Minta Anggaran Kesehatan dan Pendidikan Tak DigangguBaca Juga:
GPM Surabaya Sediakan 10 Ton Beras hingga Ribuan Liter MinyakBaca Juga:
Pemkot Surabaya Perketat Pendataan Penduduk Indekos, Ketua RT Dibekali Akun KhususBaca Juga:
Raya Run, Cara Seru Gen Z Bikin Ekonomi Surabaya Makin NgegasBaca Juga:
Pemkot Surabaya Terapkan Sistem Non-Tunai di Sektor Pajak Hotel dan Restoran untuk Cegah KebocoranBerita Lainnya oleh Shinta Miranda

24 September 2025 20:03
Tak Pernah Terlambat Belajar, Wisudawan Tertua ITS Raih Doktor dengan IPK 3,95

24 September 2025 19:10
Mitra Jagal Keluhkan Rencana Pemindahan RPH ke Osowilangun Surabaya, Dewan Kota Minta Pemkot Dengarkan Aspirasi

24 September 2025 18:31
Wali Kota Eri Minta Dispendukcapil dan DPMPTSP Bahas Perizinan Kos-kosan dengan Komisi A DPRD Surabaya

24 September 2025 13:25
Hari Tani Nasional, Ketua DPD HKTI Jatim HM Arum Sabil: Momentum Emas Tingkatkan Kesejahteraan Petani

23 September 2025 20:15
DPRD Surabaya Bongkar Aturan Tiga KK Satu Alamat, Sepakat Cabut SE dan Dorong Perda Baru

23 September 2025 19:54
PRJ 2025 Surabaya Makin Meriah dengan Promo Menarik dan Hiburan Spektakuler

Trend Terkini

21 Sep 2025 17:30
Terciduk saat Weekend! Kadindik Jatim Aries Paewai Kawal Langsung Kontingen OSN 2025 di Juanda

19 Sep 2025 14:15
Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

18 Sep 2025 18:47
Terindikasi Judol, Puluhan Penerima Bansos PKH di Simeulue Dicoret

19 Sep 2025 15:13
Kabar untuk Kepala Desa dan Pengurus Kopdes Merah Putih di Halmahera Selatan

18 Sep 2025 14:26
Dua Desa di Maluku Utara Masuk Daftar 65 Kampung Nelayan Merah Putih Tahap I

