Kangen Masakan Indonesia, Tiga WNI Pilih Bikin Restoran di Sydney Australia

7 September 2025 14:50 7 Sep 2025 14:50

Thumbnail Kangen Masakan Indonesia, Tiga WNI Pilih Bikin Restoran di Sydney Australia
Makanan nasi kuning khas Indonesia bisa dinikmati di Sydney, Minggu, 7 September 2025. (Foto: Dokumen Resto Pandawa)

KETIK, JAKARTA – Tiga warga negara Indonesia, Sugiarto Wijono, Lily Tenacious Wijono dan Antonius Auwyang mendirikan restoran yang menjual aneka makanan khas Indonesia di Australia. Tepatnya di 220 Pitt Street, Central Business District (CBD), Kota Sydney.

Keputusan untuk membangun restoran khas Indonesia ini berangkat dari rasa kangen mereka terhadap makanan Indonesia.

Diberi nama Pandawa Nasi Bungkus, restoran ini hadir sebagai salah satu destinasi kuliner Indonesia terbesar di Australia, dengan kapasitas ruang makan mencapai lebih dari 150 kursi dan ruang VIP yang mampu menampung acara keluarga, komunitas, hingga pertemuan khusus.

Pandawa Nasi Bungkus segera mencuri perhatian, baik kalangan diaspora Indonesia maupun warga lokal, berkat sajian autentik khas Nusantara yang diracik dengan teknik tradisional dan bumbu asli Tanah Air.

Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari nasi uduk beralas daun pisang, bakso Pandawa, penyetan, nasi padang, nasi kuning, gado-gado, sate ayam, rawon, soto betawi, hingga sop buntut.

Keistimewaan Pandawa tampak pada konsep nasi bungkus yang dibalut daun pisang sehingga menghadirkan aroma khas, sementara nasi uduk disajikan bersama sambal kacang yang merepresentasikan cita rasa Betawi.

“Setiap menu kami ramu dengan bahan autentik agar bisa memanjakan lidah pelanggan,” kata Sugiarto Wijono, salah satu pendiri Pandawa, Minggu, 7 September 2025.

Selain hidangan utama, Pandawa memberi perhatian besar pada menu pencuci mulut. Deretan es tradisional seperti es campur, es doger, es teler, hingga es buah dihadirkan dengan memadukan buah segar Australia.

“Kami ingin es tradisional Indonesia dikenal di mancanegara. Karena itu kami kombinasikan dengan buah segar, memberi pengalaman berbeda di setiap sendoknya,” ujar Lily Tenacious Wijono, salah penggagas lainnya.

Restoran yang telah mengantongi sertifikat halal tersebut tidak sekadar menyajikan makanan, tetapi juga menanamkan identitas kuliner Nusantara di ranah internasional.

“Itu cara kami menjaga agar kekayaan kuliner Indonesia tetap hidup dan diterima di luar negeri,” tambah Antonius Auwyang, salah satu pendiri Pandawa.

Popularitas Pandawa kian menguat dengan kehadiran mereka di media sosial. Akun Instagram @pandawa.australia kini menggaet lebih dari 25 ribu pengikut, sementara di Google Review restoran ini meraih lebih dari 5.700 ulasan dengan nilai 4,9, menjadikannya salah satu restoran paling direkomendasikan di Sydney.

Untuk mengakomodasi tingginya permintaan pelanggan, Pandawa buka setiap hari pukul 11.00–21.00 waktu setempat. “Banyak pelanggan kami berharap suatu saat Pandawa juga buka dari pagi hingga malam penuh,” kata Antonius.

Dengan kiprahnya, Pandawa tidak hanya menjadi ruang pertemuan diaspora Indonesia di Sydney, tetapi juga jendela yang memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara kepada masyarakat Australia. (*)

Tombol Google News

Tags:

Resto Pandawa Sydney Australia Masakan Indonesia Kuliner Indonesia Kuliner