KETIK, BATU – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu menyiapkan prinsip taktis, tanggap, dan tuntas (3T) untuk menghadapi potensi musim hujan ekstrem.
Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat, menjelaskan bahwa 3T merupakan prinsip siaga penuh 24 jam yang dilakukan petugas DPUPR untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, hingga pohon tumbang.
“Pastikan kehadiran kita di tengah masyarakat bersama OPD dan instansi lain. Kita tidak boleh lengah menghadapi musim hujan ekstrem ini. Semua jajaran wajib 3T," jelasnya, Minggu, 16 November 2025.
Seluruh bidang teknis di lingkungan DPUPR telah diarahkan untuk menyiapkan langkah antisipatif. Ia mencontohkan untuk Bidang Bina Marga, memastikan kesiapan alat berat seperti excavator, loader, dan dump truck, termasuk pasokan bahan bakar.
Sementara, Bidang Pengairan diminta memastikan seluruh pintu air terbuka dan bersih dari tumpukan sampah agar aliran air tetap lancar saat hujan deras.
Selanjutnya, Bidang Tata Ruang dan Penerangan Jalan Umum (PJU) diinstruksikan untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap lampu jalan dan kondisi pepohonan di area publik.
“Petugas lapangan harus siaga di lokasi. Begitu ada perintah, semua harus langsung turun ke lapangan. Tidak boleh ada alat yang tidak siap,” tegasnya.
Selain kesiapan teknis, Alfi juga meminta tim sekretariat aktif memantau laporan warga melalui berbagai platform media sosial agar respons cepat bisa diberikan.
Alfi menegaskan, langkah sigap ini dilakukan seiring peringatan dari BPBD Kota Batu terkait potensi bencana di musim hujan.
"Sinergi lintas sektor menjadi kunci menghadapi musim hujan ekstrem ini. kita bersama masyarakat harus saling bahu membahu mengantisipasi bencana," tegasnya.(*)
