Jalan Kaki 10 Jam, Ampon Bang Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Gayo Lues

25 Desember 2025 00:37 25 Des 2025 00:37

Thumbnail Jalan Kaki 10 Jam, Ampon Bang Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Gayo Lues
Ampon Bang menyalurkan bantuan untuk korban banjir Gayo Lues. (Foto: HJ for Ketik)

KETIK, GAYO LUES – Anggota Komisi VII DPR RI, Drs. H. T. Zulkarnaini atau yang akrab disapa Ampon Bang, menunjukkan kepedulian nyata kepada masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Gayo Lues dan sekitarnya. Kepedulian itu ditunjukkan melalui kunjungan langsung ke lokasi bencana yang berlangsung selama empat hari, sejak 19 hingga 23 Desember 2025.

Dalam kunjungan pascabencana tersebut, Ampon Bang bahkan harus menempuh perjalanan ekstrem dengan berjalan kaki hingga 10 jam untuk menjangkau daerah-daerah yang terisolir akibat putusnya jembatan dan longsor di sejumlah titik. Kondisi infrastruktur yang rusak parah membuat akses kendaraan sama sekali tidak memungkinkan.

Selama berada di Gayo Lues, Ampon Bang menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa beras sebanyak 25 ton, mie instan 3 ribu kotak, serta minyak goreng Sunco 3 ribu liter. Bantuan tersebut didistribusikan kepada masyarakat terdampak banjir dan longsor di berbagai wilayah, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Dalam kunjungan tersebut, Ampon Bang didampingi oleh sang istri, Hj. Kelimah, serta pengamanan dari Brimob Batalyon C Nagan Raya. Selain bantuan sembako, ia juga menghadirkan layanan kesehatan gratis yang meliputi pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat-obatan kepada masyarakat terdampak.

Layanan kesehatan ini didukung oleh tim medis gabungan yang terdiri dari unsur Brimob Batalyon C, unsur TNI, serta tenaga medis dari Rumah Sakit Gayo Lues, yang langsung dikoordinir oleh Ampon Bang. Kehadiran layanan ini disambut antusias oleh masyarakat, khususnya warga Kecamatan Pining.

Warga mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan, baik berupa sembako maupun pengobatan gratis.

“Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu kami di tengah kondisi sulit seperti sekarang,” ungkap salah satu warga.

Dalam pantauannya di lapangan, Ampon Bang menyebutkan bahwa sekitar 70 persen infrastruktur jalan di Kabupaten Gayo Lues mengalami kerusakan parah. Salah satu akses yang paling terdampak adalah jalan penghubung antara Kecamatan Pining dan Kecamatan Blangkejeren, ibu kota Kabupaten Gayo Lues.

“Ini masalah paling berat yang dirasakan masyarakat. Mereka terisolir, sementara kebutuhan pokok seperti beras sangat mendesak karena masyarakat belum memasuki masa panen,” ujar Ampon Bang.

Ia berharap pemerintah pusat dapat turun tangan secara serius dalam penanganan pascabencana, khususnya pada tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur. Menurutnya, beban tersebut tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah kabupaten.

“Saya melihat langsung masyarakat harus membawa beras berkarung-karung dengan berjalan kaki berjam-jam. Jalur satu-satunya yang terbuka ke Gayo Lues hanya melalui Aceh Barat Daya, sementara akses ke Aceh Tengah dan Aceh Tenggara terputus,” katanya.

Ampon Bang juga menceritakan pengalamannya saat harus berjalan kaki selama 10 jam menuju Gampong Pertik, Kecamatan Pining, akibat jembatan putus dan longsor di sejumlah titik. Selama empat hari berada di Gayo Lues, ia mengunjungi sejumlah daerah terisolir, seperti Desa Pertik dan desa-desa lainnya di Kecamatan Pining, serta Desa Rerebe, Kecamatan Tripe Jaya. Dalam beberapa kunjungan, ia turut didampingi oleh H. Said Sani, mantan Wakil Bupati Gayo Lues.

Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen Ampon Bang dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat, khususnya di daerah terdampak bencana yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah pusat. (*)

Tombol Google News

Tags:

Ampon Bang Banjir Aceh Aceh Banjir gayo lues