KETIK, SURABAYA – Proses gencatan senjata diantara Israel dan Hamas Palestina, terancam berantakan. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim telah menewaskan komandan senior Hamas, Raad Saad, dalam sebuah serangan udara yang dilancarkan di Gaza City, Sabtu, 13 Desember 2025 waktu setempat. Informasi tersebut disampaikan oleh seorang pejabat Israel.
Dikutip dari media Israel, The Times of Israel, pejabat militer Israel yang tidak disebutkan namanya menyebut, Raad Saad merupakan salah satu tokoh penting dalam struktur militer Hamas dan termasuk komandan tertinggi yang masih aktif di Jalur Gaza. Israel menilai perannya sangat strategis dalam pengambilan keputusan operasional kelompok tersebut.
IDF menyebut, dalam beberapa pekan terakhir, Saad terlibat aktif dalam upaya membangun kembali kekuatan militer Hamas, termasuk produksi dan pemulihan persenjataan. Aktivitas tersebut dinilai Israel sebagai pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang sedang berlangsung.
Militer Israel menyatakan serangan itu dilakukan sebagai langkah pencegahan untuk mencegah Hamas kembali memperkuat kemampuan militernya. Tewasnya Saad disebut sebagai pukulan signifikan terhadap upaya Hamas mempersenjatai diri kembali.
Hingga berita ini dimuat, pihak Hamas belum mengonfirmasi secara resmi kematian Raad Saad. Kelompok tersebut juga belum memberikan pernyataan rinci terkait klaim Israel mengenai peran Saad dan alasan serangan tersebut.
Peristiwa ini terjadi di tengah situasi gencatan senjata yang masih rapuh antara Israel dan Hamas. Meski intensitas pertempuran menurun, kedua pihak masih saling menuding melakukan pelanggaran, sehingga ketegangan di wilayah Gaza tetap tinggi.
Jika klaim militer Israel ini benar, maka kesepakatan perdamaian dan gencatan senjata antara Israel dan Hamas Palestina terancam berantakan. (*)
