KETIK, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) Malang kembali mengukuhkan empat orang Profesor dari berbagai bidang keilmuan. Salah satu yang menjadi pembahasan ialah pemecahan masalah terkait deforestasi dan juga pencemaran air.
Prof. Syahrul Kurniawan dari Fakultas Pertanian, menggagas model Rancang Bangun Sistem Agroforestri dan Iklim (RaBaSATI) untuk menjawab persoalan alih fungsi hutan menjadi pertanian tanaman semusim. Meskipun alih fungsi lahan hutan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat, namun menimbulkan persoalan ekologi.
"Model RaBaSATI untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, kita gagas dengan Agroforestri atau penggunaan lahan yang menggabungkan pertanian dan kehutanan," ujarnya, Rabu 29 Januari 2025.
Sistem Agroforestri dapat mengakomodir kepentingan ekonomi petani dan juga kelestarian hutan dengan menanan pohon bersamaan dengan tanaman semusim. Prof Syahrul telah melakukan studi kasus di lahan kering di NTT dengan pelibatan aktif petani hutan.
"Petani tetap bisa tanam tanaman pertanian karna mereka butuh penghasilan jangka pendek. Statusnya kawasan hutan, tetep ada pohonnya, tapi tidak harus kayu. Bisa kemiri, kopi, durian, alpukat, nangka," terangnya.
Sedangkan, Prof. Barlah Rumhayati dari Fakultas MIPA telah melakukan pemantauan kualitas air agar lebih efektif dengan Passive sampling-PIM (Polymeric Inclusion Membrane). Metode itu dapat digunakan untuk memantau ortofosfat atau senyawa dari pupuk sintetik maupun detergen yang dapat mencemari air.
"Konsentrasi ortofosfat yang melimpah menyebabkan eutrofikasi. Itu terjadi ketika perairan permukaan berwarna hijau. Sering dijumpai di tambak, bendungan, sungai, dan lainnya," jelasnya.
Penurunan kualitas air tersebut akan berdampak pada ekologi dan juga kesehatan manusia. Terlebih jika terjadi di tambak, salah satu akibatnya ialah berkurangnya kadar Omega 3.
"Maka dari itu saya kembangkan metode Passive sampling. Akumulasi ortofosfat dilakukan di tempat pengambilan sampel. Dengan metode itu pengukuran atau pemantauan kadar ortofosfat bisa lebih awal dilakukan sehingga bisa menjaga perairan agar tidak terjadi eutrofikasi," jelasnya.
Dua profesor lain yang dikukuhkan ialah Prof. Dr. Aulia Fuad Rahman dari FEB, dan Prof. Dr. Ir. Solimun dari FMIPA. Prof Aula membahas mengenai konsep integrasi antara laporan ESG (Environmental, Social, dan Governance) dengan laporan keuangan. Pengintegrasian laporan tersebut agar tercipta informasi holistik dalam menciptakan nilai SDGs kepada stakeholder.
"Kami menggagas tujuan laporan diselaraskan dengan tujuan SDGs sehingga bisa mengakomodir seluruh stakeholder, tidak hanya investor. Juga mendorong manajemen untuk memiliki tanggung jawab lebih besar," katanya.
Sedangkan Prof Solimun membuat Pemodelan Fleksibel dan Adaptif (FAM) sebagai pengembangan dari Pemodelan Persamaan Struktural (SEM). Model ini dikatakan dapat membuat metode Statistika semakin lebih mudah dipelajari dan diterapkan.
"Saya ingin mengubah itu bahwa Statistika mudah, bermanfaat, dan menyenangkan. Say mengembangkan SEM jadi FAM. Fleksibel terhadap data, bisa dianalisis baik numerik maupun kategorik," tuturnya. (*)
Intip Gagasan Empat Profesor UB, Ada yang Bahas Alih Fungsi Hutan hingga Pencemaran Air
29 Januari 2025 19:15 29 Jan 2025 19:15
Trend Terkini
20 Des 2025 14:01
Sikapi Konflik PBNU, PWNU Jabar dan PCNU Serukan Islah Demi Ukhuwah an-Nahdliyah
17 Des 2025 04:06
Breaking News! Toko Top Senyum 5000 di Km 9 Sorong Terbakar, Ini Kata Saksi di TKP
19 Des 2025 11:15
Lowongan Kerja! Dapur MBG SPPG Gintung Comal Buka Lowongan hingga 25 Desember 2025
17 Des 2025 18:00
Berbuah Manis, Puluhan RW dan Sekolah di Kota Malang Diguyur Penghargaan Lingkungan Hidup
18 Des 2025 13:02
Trans Jatim Bikin Akses Perjalanan Antarkota Makin Mudah! Ini Bukti Ide Cemerlang Transportasi Publik ala Gubernur Khofifah Sukses
Tags:
profesor ub Universitas Brawijaya UB Pencemaran Air alih fungsi lahanBaca Juga:
Jambore Puisi Diksasindo UB Jadi Media Olah Rasa dan Kehalusan Budi MahasiswaBaca Juga:
Melihat Museum HAM Munir Kota Batu, Kini Tinggal NamaBaca Juga:
Mahasiswi Malang Wajib Tahu! Niscala Female Living: Hunian Eksklusif Super Nyaman dan Aman, Hanya Selangkah dari UB Kampus 2Baca Juga:
FISIP UB Luncurkan Program Magister Ilmu Pemerintahan, Wujudkan Nyata Kontribusi AkademikBaca Juga:
Dorong Inovasi Kebijakan, FISIP UB Kumpulkan Akademisi dan Kepala Daerah dalam Government Academic Forum 2025Berita Lainnya oleh Lutfia Indah
23 Desember 2025 14:47
Babak Baru Warga Griya Shanta vs Pemkot Malang, Gugatan Class Action Diterima PN
23 Desember 2025 13:14
Digitalisasi 4.500 Sertifikat, Pemkot Malang Perketat Pengamanan Aset Daerah
22 Desember 2025 16:30
Go International! 22 UMKM Kota Malang Lolos Kurasi Ekspor, Salah Satunya Keripik Tempe
22 Desember 2025 14:15
Antisipasi Macet, Dishub Kota Malang Terapkan Rekayasa Lalin saat Natal di Dua Gereja
22 Desember 2025 12:09
Lampaui Target! Pemkot Malang Terima 103 Sertifikat Elektronik untuk Amankan Aset dari Sengketa
22 Desember 2025 10:29
Inspirasi Hari Ibu, Rektor UIN Malang Ungkap Kekuatan Perempuan dalam Memimpin Perguruan Tinggi
Trend Terkini
20 Des 2025 14:01
Sikapi Konflik PBNU, PWNU Jabar dan PCNU Serukan Islah Demi Ukhuwah an-Nahdliyah
17 Des 2025 04:06
Breaking News! Toko Top Senyum 5000 di Km 9 Sorong Terbakar, Ini Kata Saksi di TKP
19 Des 2025 11:15
Lowongan Kerja! Dapur MBG SPPG Gintung Comal Buka Lowongan hingga 25 Desember 2025
17 Des 2025 18:00
Berbuah Manis, Puluhan RW dan Sekolah di Kota Malang Diguyur Penghargaan Lingkungan Hidup
18 Des 2025 13:02
Trans Jatim Bikin Akses Perjalanan Antarkota Makin Mudah! Ini Bukti Ide Cemerlang Transportasi Publik ala Gubernur Khofifah Sukses
