KETIK, SURABAYA – Musisi Ardhito Pramono mengaku selalu menyempatkan diri menikmati kuliner khas Surabaya setiap kali mendapat kesempatan tampil di ajang Jazz Traffic Festival (JTF). Penyanyi kelahiran Jakarta, 22 Mei 1995, itu sudah beberapa kali manggung di Surabaya dan menjadikan kuliner kota pahlawan sebagai salah satu momen yang ditunggu.
“Saya paling suka lontong balap, itu selalu saya sempatkan untuk makan karena memang enak dan tidak ada di daerah lain,” ujar Ardhito kepada wartawan Ketik, Sabtu, 27 September 2025.
Menurut dia, salah satu lontong balap yang berkesan adalah Lontong Balap Garuda Bu Djupri di Jalan Kranggan, yang juga dikenal sebagai langganan musisi Ahmad Dhani. “Nah itu juga enak, jadi kalau ke Surabaya saya selalu cari makanan khas ini,” katanya menambahkan.
Selain lontong balap, pelantun “I Just Couldn't Save You Tonight” dan “Fine Today” itu juga menyebutkan dua kuliner lain yang wajib dicoba, yakni Soto Ayam Cak Har dan Soto Ayam Pak Sadi.
Menurutnya, kedua sajian tersebut punya cita rasa khas dengan kuah kental yang sulit ditemui di daerah lain. “Itu enak sekali sotonya, kuahnya kental dan rasanya beda,” tuturnya.
Tak berhenti di situ, Ardhito juga menyebut menu ayam goreng legendaris Ayam Pemuda sebagai salah satu favoritnya. Ia menilai kombinasi bumbu dan cara pengolahan yang khas menjadikan sajian tersebut memiliki keunikan tersendiri.
“Jadi tiga makanan itu, lontong balap, soto ayam, dan ayam goreng Pemuda, wajib dicoba setiap kali berkunjung ke Surabaya,” ujarnya.
Ardhito yang dikenal dengan gaya musik jazzy dan easy listening itu menilai kekayaan kuliner khas Surabaya merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi para musisi yang kerap tampil di kota ini. Baginya, musik dan kuliner menjadi dua hal yang saling melengkapi saat mengunjungi Surabaya.
"Selalu menyempatkan untuk kulineran di kota yang menjadi lokasi manggung," pungkasnya. (*)