KETIK, BATU – Wali Kota Batu Nurochman mengungkapkan bahwa 20 dari 24 desa di Kota Batu telah memiliki Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R) dengan 4 big composter yang mampu mengolah 4 ton sampah per hari.
Selain itu, fasilitas pengolahan di TPA Tlekung telah beroperasi dengan kapasitas 45 ton per hari untuk melayani sampah di jalan-jalan utama Kota Batu.
"Kunci utama adalah pemilahan (pilah sampah dari rumah). Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, semua pihak harus terlibat. Kami siap mendukung dengan penyediaan fasilitas," katanya Minggu 3 Agustus 2025.
Menurut Politisi PKB itu, TPS3R menjadi solusi efektif dalam pengelolaan sampah. Terutama di tingkat komunitas, dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Nurochman menyebutkan, salah satu TPS3R adalah Rumah Kompos di Dadaprejo Makmur di Kecamatan Junrejo.
"Rumah Kompos TPS3R Dadaprejo sebagai bentuk komitmen nyata dalam mengatasi persoalan sampah sekaligus mendukung pembangunan ramah lingkungan," urainya.
Rumah kompos TPS3R Dadaprejo, disebutkannya, menjadi yang terluas di Kota Batu dengan luas 600 m². Dimana dilengkapi peralatan modern seperti, Pipa pengelola, Mesin pencacah, Timbangan digital, Instalasi listrik 3500 watt, dan Windows composting berbahan bambu.
"Fasilitas tersebut dirancang untuk mengoptimalkan pengolahan sampah di Dadaprejo yang melayani 1.800 KK dengan produksi sampah mencapai 5-6 ton per hari," jelas Nurochman.
Nurochman menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengelolaan sampah. Ia.juga menyoroti kebijakan Presiden yang mendorong penguatan desa, seperti Koperasi Desa Merah Putih, serta menegaskan bahwa sampah menjadi prioritas utama kepemimpinannya.
"Sinergi antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat adalah kunci. Jika sampah tidak berhasil diatasi, maka saya juga tidak berhasil. Tantangannya besar karena ini menyangkut perubahan kebiasaan masyarakat," tegasnya.(*)