Hadiri Bimtek FKLPID Pacitan, Wamenaker RI Akui Siap Kolaborasi Tingkatkan Skill Pekerja Lokal

5 Desember 2025 00:31 5 Des 2025 00:31

Thumbnail Hadiri Bimtek FKLPID Pacitan, Wamenaker RI Akui Siap Kolaborasi Tingkatkan Skill Pekerja Lokal
Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Afriansyah Noor saat diwawancarai saat hadiri acara Bimbingan Teknis Forum Komunitas Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) dan sosialisasi Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (UCJ) di Pandan Kurung Meeting Room, Parai Beach Resort Telengria Pacitan, Jumat, 5 Desember 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)

KETIK, PACITAN – Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, Afriansyah Noor mengaku siap untuk berkolaborasi dengan Pemkab Pacitan dalam hal peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal.

Hal itu disampaikannya dalam acara Bimbingan Teknis Forum Komunitas Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) dan sosialisasi Universal Coverage Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (UCJ) di Pandan Kurung Meeting Room, Parai Beach Resort Telengria Pacitan, Kamis, 4 Desember 2025.

“Kami siap menggelar pelatihan dan kolaborasi untuk meningkatkan skill dan kompetensi sesuai arah dan kebutuhan Pacitan,” janjinya.

Wamenaker juga menyinggung potensi ketenagakerjaan Pacitan, terutama pada sektor industri rokok dan pariwisata.

“Di Pacitan ini lebih kepada dunia industri dan industri pariwisata. Kami akan upayakan kerja sama dengan BLK Kabupaten Pacitan, seperti pelatihan hospitality maupun pelatihan pariwisata,” jelasnya.

Namun, Wamenaker juga menekankan pentingnya soal perluasan jaminan sosial ketenagakerjaan Pacitan, terutama bagi pekerja sektor informal atau BPU.

Pasalnya, mengutip data ketenagakerjaan, Afriansyah Noor menyampaikan bahwa Pacitan memiliki total angkatan kerja hampir 419.720 orang.

Namun peserta BPJS Ketenagakerjaan tercatat baru 78.015 orang, sementara pekerja BPU yang sudah terdaftar hanya 20.886 orang atau sekitar 6 persen dari total 322.860 pekerja non-formal.

Padahal, ia menyebut premi kepesertaan sangat terjangkau, sehingga seharusnya dapat diakses secara lebih luas oleh pekerja di tingkat bawah.

“BPU ini untuk memberi premi itu sangat kecil, satu bulannya hanya Rp16.800,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, FKLIPD diharapkan sebagai solusi strategis untuk meningkatkan peran kelompok industri, menggerakkan kesadaran pelaku pekerja tentang pentingnya jaminan sosial.

"Dinas-dinas di Pacitan yang menaungi kelompok pekerja juga harus mengedukasi kelompoknya guna memastikan mereka mendapat perlindungan yang layak,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Disdagnaker Pacitan, Acep Suherman, menyambut baik komitmen Wamenaker untuk memperkuat program vokasi di daerah.

“Kami sangat mengapresiasi kesiapan Kementerian Ketenagakerjaan untuk berkolaborasi. Pacitan memiliki banyak potensi tenaga kerja muda yang perlu difasilitasi akses pelatihan yang tepat,” kata Acep.

Ia menambahkan bahwa Disdagnaker Pacitan siap menindaklanjuti arahan Wamenaker melalui penguatan program pelatihan, pemetaan kebutuhan industri, dan pendampingan bagi peserta.

“Kami akan memastikan sinergi antara BLK, pemerintah daerah, dan industri berjalan efektif. Target kami, tenaga kerja Pacitan harus lebih siap bersaing dan memiliki peluang kerja atau usaha yang lebih luas,” ujarnya.

Selain menghadiri forum tersebut, Wamenaker juga sempat melakukan peninjauan ke Balai Latihan Kerja (BLK) Pacitan untuk melihat pelaksanaan Bimtek Asesor, pelatihan commercial cookery, serta interaksi siswa Sekolah Rakyat “SRMA 46” yang tengah mengikuti program vokasi.(*)

Tombol Google News

Tags:

Wamenaker RI Afriansyah Noor FKLPID Pacitan Disdagnaker Pacitan Acep Suherman Pelatihan Vokasi Pacitan BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Sosial Pekerja Tenaga Kerja Pacitan BLK Pacitan Ketenagakerjaan Pacitan PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN Pelatihan Kompetensi Pekerja Sektor Informal pacitan