Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur (1)

Gerbang Baru Nusantara! 7 Bandara, 37 Pelabuhan Jadi Upaya Pacu Ekonomi Nasional

12 Oktober 2025 04:01 12 Okt 2025 04:01

Thumbnail Gerbang Baru Nusantara! 7 Bandara, 37 Pelabuhan Jadi Upaya Pacu Ekonomi Nasional
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan sikap hormat di sela kegiatannya beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen mendorong peningkatan daya saing melalui sembilan prioritas pembangunan dalam Nawa Bhakti Satya, yang bersinergi dengan Asta Cita dan pendekatan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau quick win.

Adapun kesembilan bhakti yang terdapat pada Nawa Bhakti Satya meliputi Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas, Jatim Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah-Amanah, Jatim Agro, Jatim Harmoni dan Jatim Lestari.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menekankan bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN) perlu menjadikan prioritas ini sebagai panduan utama dalam perumusan kebijakan dan pelaksanaan program di lapangan.

“Penyesuaian dan adaptasi harus terus dilakukan Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemprov Jatim. Baru kemudian dilakukan sinergi dan kolaborasi. Selain itu setiap rupiah dari APBD harus berdampak langsung ke masyarakat. Harus nyata, terukur, dan menjawab kebutuhan riil warga,” tegasnya.

Gubernur Khofifah turut menyampaikan capaian dan arah pembangunan Jawa Timur ke depan. Salah satunya adalah penguatan peran Jatim sebagai simpul konektivitas nasional, yakni Gerbang Baru Nusantara yang ditopang oleh 7 bandara, 37 pelabuhan, 12 ruas tol serta 12 kawasan industri aktif.

Posisi strategis ini menjadikan Jatim sebagai penggerak utama roda ekonomi dan logistik di kawasan timur Indonesia.

Jawa Timur juga memiliki peran penting dalam 4 aspek utama Gerbang Baru Nusantara, yakni pertama  sebagai pusat perdagangan dan logistik domestik yang menghubungkan pulau Jawa dengan wilayah timur Indonesia melalui gerbang perhubungan laut, termasuk Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Probolinggo, Pelabuhan Jangkar, serta pelabuhan-pelabuhan lainnya yang dikelola oleh pemerintah maupun pihak swasta seperti Pelabuhan Terpadu Kawasan Industri.

Kedua, sebagai gerbang perdagangan dan logistik internasional, dengan memperkuat kegiatan ekspor-impor untuk wilayah regional ASEAN dan pasar internasional yang lebih luas.

Ketiga, mitra pengembangan industri dan jasa dengan memperkuat rantai nilai (value chain) industri, melalui pengembangan produk turunan yang memungkinkan produk olahan dari wilayah timur Indonesia menjadi bahan baku industri turunan di Jawa Timur yang mengandalkan kawasan industri modern.

Dan keempat, mitra hubungan antarwarga (people-to-people) dengan pengembangan konektivitas inter-moda (udara, laut, dan darat) untuk memperkuat arus perjalanan warga, baik untuk pekerja, pelaku usaha maupun wisatawan.

Foto Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawans di Gedung Negara Grahadi Surabaya beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawans di Gedung Negara Grahadi Surabaya beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

Gubernur Khofifah juga mengingatkan kembali bahwa sejak awal kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen untuk menjalankan pembangunan daerah yang berkeadilan, inklusif dan berkelanjutan.

Hal tersebut dijalankan melalui visi pembangunan Jawa Timur untuk lima tahun ke depan, yaitu “Bersama Jawa Timur Maju Yang Adil, Makmur, Unggul Dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2045.”

Visi ini merupakan perwujudan dukungan dari Visi pembangunan Nasional yang tertuang dalam Visi “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045” dengan 8 Misi yang tertuang dalam Asta Cita.

Ia juga menekankan pentingnya birokrasi yang mampu bekerja lintas sektor dan lintas batas. Kolaborasi, kecepatan pengambilan keputusan, serta ketepatan pelaksanaan program menjadi kunci utama dalam mewujudkan transformasi pemerintahan yang efektif dan inklusif.

Gubernur Khofifah memaparkan capaian strategis kinerja Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi mencapai 4,93 persen (c-to-c) pada 2024, berkontribusi 14,39 persen terhadap PDB Indonesia dan 25,23 persen terhadap PDRB Pulau Jawa.

Sementara itu, tingkat inflasi pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,77 persen (y-on-y) dan 1,44 persen (m-to-m), lebih rendah dari rata-rata nasional yang mencapai 1,65 persen. Hal ini mencerminkan kinerja kolektif yang solid di tengah dinamika global dan nasional.

Gubernur Khofifah mengajak seluruh pejabat pimpinan tinggi di lingkungan Pemprov Jatim untuk menyatukan semangat, menyelaraskan langkah, dan menyongsong masa depan Jawa Timur dengan optimisme dan kesungguhan.

“Kita sedang membuka Gerbang Baru Nusantara dari Jawa Timur. Mari kita isi ruang ini dengan pengabdian terbaik untuk rakyat,” tuturnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gubernur Jatim hari jadi 80 Gubernur Khofifah