Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting Serahkan Bantuan Nutrisi untuk KRS Situbondo

3 Oktober 2025 22:40 3 Okt 2025 22:40

Thumbnail Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting Serahkan Bantuan Nutrisi untuk KRS Situbondo
Ketua TP PKK Situbondo Mbak Unan dan Kepala DP3APPKB Situbondo ketika menyerahkan bantuan nuritris kepada KRS Situbondo, Jumat 3 Oktober 2025 (Foto : Heru Hartanto/ketik)

KETIK, SITUBONDO – Untuk mencegah stunting Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Situbondo bersama TP PKK Kabupaten Situbondo menyerahkan bantuan makanan nutrisi untuk 42 keluarga resiko stunting (KRS) dari program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Jumat 3 Oktober 2025.

Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Pendopo kantor Kecamatan Situbondo oleh Ketua TP PKK Situbondo Husna Laili didampingi Kepala DP3APPKB, H. Moh. Imam Darmaji, Camat Situbondo Jupri Setyo Utomo dan pihak terkait lainnya. Kegiatan ini diselenggarakan kelanjutan dari pertemuan launching program gerakan orang tua asuh cegah stunting.

Ketua TP PKK Situbondo Husna Laili mengatakan bahwa yang menjadi Orang Tua Asuh Cegah Stunting ini antara lain, Bupati Situbondo, Sekda Situbondo, Kepala DP3APPKB, pejabat dilingkungan Pemkab Situbondo dan pihak swasta dan perbankan.

“Program genting ini dilakukan secara gotong royong oleh seluruh lapisan masyarakat guna mencegah stunting,” kata Mbak Una, panggilan akrab Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo ini.

Pemberian bantuan nutrisi ini, kata Mbak Una, disalurkan kepada 42 keluarga beresiko stunting.

"Rencana selanjutnya akan menyalurkan bantuan nutrisi kepada ibu hamil dan menyusui. Upaya pencegahan stunting ini minimal dilakukan sejak 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), yaitu mulai masa kehamilan hingga anak usia 2 tahun,” jelas Istri Bupati Situbondo. 

Mbak Una juga berharap bantuan nutrisi yang diberikan orang tua asuh (OTA) bisa bermanfaat bagi penerimanya.

“Pemberian bantuan tambahan nutrisi ini tidak menggunakan uang ABPD, tapi menggunakan uang urunan orang tua asuh. Untuk itu, saya mengajak kepada masyarakat Situbondo mau menjadi orang tua asuh. Karena semakin banyak orang tua asuh semakin bertambah para penerima manfaat bantuan nutrisi ini,” kata Mbak Una,

Lebih lanjut, Ketua TP PKK Situbondo mengatakan, saat ini prevalensi stunting di Kabuparen Situbondo menurut data SSGI Tahun 2024 berada di angka 10,6 persen. Tahun depan, secara umum pihaknya menargetkan new zero stunting.

“Jadi bayi-bayi yang baru lahir tidak mengalami stunting dan kedepannya lebih fokus ke kegiatan preventifnya,” jelas Una.

Mbak Una menambahkan, kasus stunting menjadi konsentrasi pemkab karena anak yang mengalami stunting tidak hanya terhambat pertumbuhan fisiknya, namun perkembangan kecerdasannya juga terganggu.

"Kami akan terus bergerak melakukan berbagai upaya pencegahan stunting agar angka stunting terus menurun. Karena stunting pengaruhnya besar bagi tumbuh kembang anak. Kami fokus melakukan upaya pencegahan bagi ibu-ibu yang punya anak di bawah dua tahun, ibu hamil dan menyusui," pungkas Mbak Una.

Sementara itu, Kepala DP3APPKB Situbondo Imam Darmaji mengatakan, penyaluran bantuan nutrisi sebanyak 42 paket sembako kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian orang tua asuh kepada ibu-ibu yang memiliki baduta.

“Bantuan ini dari dana gotong-royong para donatur gerakan orang tua asuh cegah stunting, baik itu dari pejabat, pihak swasta maupun dari perbankan. Adapun bantuan nutrisi yang diberikan berupa paket sembako berisi beras, telur, susu, minyak goreng, kecap dan gula. Dengan disalurkan bantuan nutrisi ini diharapkan bermanfaat kepada penerimanya,” kata Imam Darmaji.(*)

Tombol Google News

Tags:

gerakan Orang tua asuh cegah Stunting Serahkan bantuan nutrisi untuk KRS Situbondo