Genangan Air di Bekas Tambang Galian C Bangkalan Telan Korban, Enam Anak Ditemukan Tewas

20 November 2025 22:39 20 Nov 2025 22:39

Thumbnail Genangan Air di Bekas Tambang Galian C Bangkalan Telan Korban, Enam Anak Ditemukan Tewas
Salah satu korban tenggelam di kawasan bukit kapur Jaddih, Dusun Keseman, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan saat dimasukan ke mobil ambulans, 20 November 2025. (Foto: Ismail Hs/Ketik.com)

KETIK, BANGKALAN – Tragedi memilukan terjadi pada Kamis sore, 20 November 2025, di kawasan bukit kapur Jaddih, Dusun Keseman, Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan.

Sebanyak enam anak ditemukan tewas tenggelam di sebuah genangan air besar yang terbentuk di bekas tambang galian C yang sudah lama tidak aktif dan kini dialihfungsikan sebagai tempat pembuatan batu bata putih.

Kasi Humas Polres Bangkalan, Ipda Agung Intama menyampaikan bahwa para korban terdiri dari satu anak warga Desa Parseh serta lima anak lainnya berasal dari Surabaya. Kelima anak tersebut adalah santri yang mondok di Pondok Pesantren Jabal Qur’an, yang berlokasi sekitar 700 meter dari tempat kejadian.

“Kami menerima laporan bahwa ada enam anak yang bermain di area bekas tambang. Di lokasi tersebut terdapat genangan air cukup dalam akibat hujan deras. Diduga para korban terpeleset dan tenggelam,” ujar Ipda Agung, Kamis  20 November 2025.

Kejadian berlangsung di Dusun Keseman, titik bekas tambang galian C yang sudah tidak beroperasi. Meski aktivitas pertambangan telah berhenti, cekungan-cekungan besar bekas penggalian kini sering tergenang air saat hujan, sehingga berubah menjadi kolam berbahaya tanpa pengamanan.

Menurut informasi awal, para anak diduga sedang bermain di sekitar genangan saat tiba-tiba salah satu dari mereka terperosok ke titik terdalam. Lima lainnya yang berupaya menolong ikut terjebak dan akhirnya tenggelam.

Petugas Polres Bangkalan bersama perangkat desa dan relawan segera melakukan evakuasi setelah mendapat laporan dari warga. Seluruh korban berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke Puskesmas terdekat.

Ipda Agung mengimbau masyarakat, khususnya anak-anak, untuk tidak bermain di area bekas tambang yang tidak memiliki pengawasan dan memiliki potensi bahaya tinggi.

“Bekas galian sering kali membentuk kubangan air yang dalam setelah hujan. Kami meminta para orang tua dan pengelola lingkungan untuk lebih waspada,” tegasnya.

Enam anak yang meninggal dunia adalah:
1. Louvin Al-Baru Suhara – 2 SD
2. Salman Al-Farisi – 2 SD
3. Rosyid Ainul Yakin – 3 SD
4. Reynand Azka Mahardika – 3 SD
5. Moh. Nasiruddin Adrai – 1 SD
6. Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi – 1 SD

Pihak kepolisian Polres Bangkalan saat ini masih melakukan pendalaman terkait kondisi lokasi serta mencari keterangan tambahan dari saksi dan pihak pondok pesantren. (*)

Tombol Google News

Tags:

Enam santri tewas Tenggelam bekas galain c jeddih Socah galian c bangkalan