KETIK, BANGKALAN – Setiap tahun umat Islam di seluruh dunia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Di Bangkalan, Maulid Nabi digelar dengan penuh khidmat di Pendopo Agung. Tradisi tahunan ini berlangsung meriah dengan menghadirkan ratusan undangan dari berbagai kalangan
Peringatan ini bukan sekadar tradisi seremonial, melainkan juga momentum penting untuk meneguhkan kecintaan kepada Rasulullah sekaligus meneladani akhlak mulianya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Bangkalan, Ahmad Siddik, menjelaskan bahwa acara Maulid diisi dengan pembacaan shalawat, doa bersama, serta tausiah keagamaan yang mengingatkan umat pada perjuangan dan keteladanan Nabi Muhammad SAW.
“Jumlah undangan yang hadir mencapai 425 orang. Mereka terdiri dari kiai dan tokoh agama, unsur Forkopimda, perwakilan OPD, camat, lurah, dan kepala desa. Hadir juga anggota DPRD, lembaga masyarakat, awak media, hingga masyarakat umum,” jelas Siddik, Rabu,10 September 2025.
Ia juga menegaskan, esensi dari peringatan Maulid Nabi adalah menghidupkan kembali semangat Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari. Sosok Nabi Muhammad dikenal jujur, amanah, dan penuh kasih sayang, baik kepada keluarga maupun umatnya.
“Maulid bukan hanya perayaan lahirnya Nabi, tetapi juga pengingat agar kita bisa meneladani sikap dan akhlak beliau. Dengan begitu, Islam dapat benar-benar menjadi rahmat bagi semesta,” ungkapnya.
Lebih dari itu, lanjut Siddik, Maulid Nabi juga menjadi sarana mempererat ukhuwah antarsesama. Doa bersama dan kebersamaan dalam peringatan ini diyakini membawa keberkahan bagi masyarakat Bangkalan.
“Harapannya, semangat Maulid bisa memperkuat persaudaraan, menumbuhkan kepedulian sosial, dan menghadirkan kedamaian di tengah masyarakat,” tambahnya.
Dengan demikian, Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya sekadar peringatan kelahiran Rasulullah, tetapi juga pengingat agar umat terus meneladani beliau dalam membangun kehidupan yang berakhlak, adil, dan penuh kasih sayang. (*)