Dramatis! Begini Kisah Intan Selamat dari Kepungan Demo Surabaya Berkat Wali Kota Eri Cahyadi

3 September 2025 18:31 3 Sep 2025 18:31

Thumbnail Dramatis! Begini Kisah Intan Selamat dari Kepungan Demo Surabaya Berkat Wali Kota Eri Cahyadi
Intan (tengah) saat berada di rumah dinas Wali Kota Surabaya ditemani Eri Cahyadi dan istrinya Rini Indriyani. (Foto: Intan for Ketik)

KETIK, SURABAYA – Jumat, 29 Agustus 2025 bisa jadi hari yang tidak terlupakan bagi Intan warga Surabaya. Saat itu, ia hendak pulang ke rumahnya daerah Gubeng Kertajaya. Namun di tengah perjalanan, ia melihat banyak jalanan ditutup.

Padahal menurutnya, rute perjalanan pulang sama seperti hari-hari biasanya, setelah pulang bekerja.

"Aku lewat jalan seperti biasa, lewat Jalan Gemblongan - Cak Durasim (Jalan Genteng Kali) - Jalan Ngemplak, terus belok kiri ke arah Kantor Wali Kota," katanya saat dihubungi Ketik pada Rabu, 3 September 2025.

Nah siapa sangka, ketika Intan hendak melintas di depan Kantor Wali Kota Surabaya, ternyata jalan sudah ditutup dan banyak petugas gabungan berjaga dengan penuh kewaspadaan.

Melihat situasi yang tidak seperti biasanya, perasaan Intan campur aduk. Terlebih, Intan yang merupakan seorang perempuan mengendarai mobil seorang diri.

Beruntungnya, ketika berhenti di depan Kantor Wali Kota, ia melihat Wali Kota Eri Cahyadi. Spontan, Intan langsung menjelaskan rumahnya berada di tengah Surabaya.

"Agar lebih valid. Saya tunjukkan identitas diri. Pak Wali bilang kalau akses menuju ke rumah saya sudah dipenuhi oleh demonstran," jelasnya.

Foto Suasana tegang saat Intan menembus kemacetan imbas demonstrasi. (Foto: Intan for Ketik)Suasana tegang saat Intan menembus kemacetan imbas demonstrasi. (Foto: Intan for Ketik)

Berdasarkan cerita Eri Cahyadi yang diceritakan kembali ke Intan, ketika itu para demonstran sedang ricuh dengan pihak keamanan, sehingga situasi sekitar tidak kondusif.

Mendengar cerita seperti itu, karuan saja membuat perasaan Intan berubah drastis. 

"Perasaan saya saat itu takut, tegang, deg-degan, campur aduk. Saat itu saya pulang sekitar pukul 22.00 dan sempat telepon keluarga tapi enggak diangkat, jadi hanya chatting saja," terangnya.

Di tengah perasaan yang tak menentu, melihat situasi yang tidak kondusif, Wali Kota Eri Cahyadi langsung memberikan saran kepada Intan untuk istirahat di rumah dinas.

"Hubungi orang tua dan beritahu kalau mbaknya istirahat sambil menunggu kondusif. Agar orang tua tidak khawatir," kata Eri Cahyadi yang ditirukan Intan.

Saat orang nomor satu di Surabaya itu menyebut orang tua, rasa emosional Intan langsung muncul. Hal ini dikarenakan ia sudah tidak memiliki orang tua.

"Saya sudah enggak punya orang tua, Pak," cerita Intan tersedu-sedu.

Pada saat perasaan emosional Intan pecah, bertepatan dengan dentuman tembakan gas air mata dari polisi untuk membubarkan para demonstran yang sudah mulai tak terkendali.

Melihat suasana makin kacau, Intan langsung cepat-cepat memarkirkan mobilnya dan masuk ke rumah dinas Wali Kota Surabaya untuk beristirahat sementara.

"Ditemani istri (Bu Rini) dan anak perempuannya. Di ruang tunggu, saat itu saya ditenangkan, diberi air mineral," kata perempuan 34 tahun ini.

Intan beristirahat di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi kurang lebih selama tiga setengah jam. Namun situasi belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

"Sampai pukul 01.30 WIB saya diantar pulang oleh ajudan Bapak Wali (Eri Cahyadi) naik motor dan mobil saya ditinggal dulu di rumah dinas," jelas Intan.

Baru, mobil diambil Intan keesokan paginya, yaitu pada Sabtu, 30 Agustus 2025. (*)

Tombol Google News

Tags:

demo surabaya Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya Warga Surabaya demonstrasi Surabaya