Kabupaten Bandung Melesat di Tangan Bupati

Dr. Dadang Supriatna: Dari Bedas Menuju Berkelas

25 Agustus 2025 10:01 25 Agt 2025 10:01

Thumbnail Dr. Dadang Supriatna: Dari Bedas Menuju Berkelas
Bupati Bandung Dadang Supriatna. (Foto: Diskominfo)

Oleh : H TB RADITYA INDRAJAYA

Sudah lewat 100 hari, bahkan kini sampai pada pergerakan Semester II Tahun 2025. Satu hal yang jelas terlihat: Bupati Bandung Dr. H. M. Dadang Supriatna bukan tipe pemimpin yang gemar menjual janji, tetapi pemimpin yang menjual kerja nyata. Bedanya terasa: di bawah kendalinya, angka bergerak, kebijakan menjejak, dan warga merasakan manfaat.

Angka yang Bicara, Bupati yang Bekerja

Di ruang ekonomi, prestasi Kab Bandung tak main-main. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 2024 menembus 5,04%, naik dari 4,97% di 2023. Angka ini mungkin terlihat kecil bagi yang sekadar melihat tabel, tapi bagi para ekonom, itu sinyal bahwa Kab Bandung lebih gesit daripada rerata nasional.

Di sisi ketenagakerjaan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2024 turun menjadi 6,36%, setara penyerapan lebih dari 0,12 juta tenaga kerja. Apakah ini kebetulan?

Tidak. Ini hasil dari ekosistem usaha yang tumbuh karena Bupati Bandung memfasilitasi UMKM, ekraf, hingga petani, sampai menyiapkan pasukan muda ke pentas global dengan pengiriman anak-anak muda kab bandung untuk bekerja dan belajar disiplin serta etos kerja ke Jepang dan Korea.

Tak ketinggalan, Realisasi Investasi Semester I 2025—baik PMDN maupun PMA—mencatat tren naik. Artinya, investor bukan hanya percaya pada potensi tanah Kab Bandung, tapi juga percaya pada kepemimpinan Bupati Dadang Supriatna (Kang DS) yang mampu menjaga stabilitas dan menata arah pembangunan.

Lima Misi, Lima Lompatan

Keunggulan Bupati Kang DS bukan pada banyaknya pidato, tetapi pada ketegasan arah: lima misi pembangunan yang dijalankan dengan detail.

1. SDM Unggul, Berakhlak, dan Kompetitif

Reformasi layanan pendidikan berjalan.

Beasiswa TI “BESTI” sudah dirasakan generasi muda.

Insentif dan jaminan (asuransi) untuk guru ngaji, ustadz/ah, takmir, dan marbot—ini bentuk nyata penghormatan terhadap para penjaga moral bangsa.

Program Zero New Stunting mulai menekan prevalensi stunting di beberapa kecamatan.

Pelatihan Bahasa asing untuk mengirimkan generasi muda kab Bandung ke Pasar Global

Di sinilah kecerdasan Bupati muncul: membangun manusia dulu sebelum membangun gedung.

2. Ekonomi Inklusif dan Ketahanan Pangan

Inkubasi ekraf melahirkan wirausaha muda.

Pinjaman bergulir tanpa bunga/jaminan dan KUR disalurkan ke UMKM.

Subsidi/hibah untuk petani cair, sawah abadi dikembangkan dan zona tata ruangnnya ditegakkan

Humor sedikit: kalau dulu petani sering “menunggu hujan janji”, kini mereka mendapat “pupuk kebijakan”.

3. Tata Kelola dan Layanan Publik

Digitalisasi PAD menutup kebocoran.

Pembebasan PBB untuk sawah abadi dan fasilitas keagamaan diterapkan.

Sertifikasi aset pemerintah dipercepat, mengurangi risiko sengketa.

Bupati paham bahwa transparansi itu bukan sekadar jargon KPK, tapi kebutuhan warga.

4. Lingkungan dan Infrastruktur

RUTILAHU disentuh di ratusan rumah.

Zero Waste mulai berjalan, meski butuh partisipasi lebih luas.

Kolam retensi, normalisasi saluran, dan transportasi publik massal akan diperkuat.

Roadmap karbon akan disusun dengan melibatkan begawan-begawan lingkungan dan pecinta lingkungan, plus rencana pembangunan Bedas International Convention Center, Taman Kota, Gedung Kesenian, Rest Area wisata.

Di sini terlihat visi: Bupati Kang DS tidak sekadar berpikir sampai 2029, tapi sampai generasi cucu kita.

5. Stabilitas dan Ketertiban

Insentif RT, RW, Kadus, Linmas beserta BPJS berjalan.

Kampung moderasi tumbuh, menjaga kerukunan.

FORKOPIMDA solid menjaga stabilitas.

Karena stabilitas bukan hadiah, melainkan hasil orkestrasi kepemimpinan.

Ini adalah Fakta dengan Angka

Ada pemimpin yang pandai bicara tapi gagal bekerja. Ada juga yang diam-diam bekerja tanpa sorotan. Kamera selfie Kang DS berhasil menggabungkan keduanya: bekerja keras sekaligus komunikatif. Meskipun bukan konten kreator.

Ia tahu bahwa pembangunan tak bisa hanya top-down. Maka program Zero Waste, Sawah Abadi, Digitalisasi PAD—semua itu hanya bisa sukses jika warga ikut serta. Karena itu, Bupati Kang DS mengajak warga jadi bagian dari solusi.

Sebagai akademisi sekaligus birokrat, Kang DS memadukan dua kekuatan: data dan nurani. Data memandu arah; nurani memastikan warga kecil tak ditinggalkan.

Ajakan untuk Warga

Mari kita, warga Kabupaten Bandung, jangan cuma jadi penonton cerewet. Jadilah kru panggung cerewet.

Ikut memilah sampah, bukan hanya ikut demo.

Gunakan dana bantuan usaha serta KUR untuk usaha, bukan untuk foya-foya. Apalagi untuk judol

Ikut musrenbang, bukan hanya ikut rame di medsos.

Jaga sawah abadi, karena dari situlah nasi kita berasal.

***

Sedikit satire: janji politik itu seperti kembang api—indah, cepat padam. Tetapi kerja nyata Kang DS itu seperti matahari—terbit setiap hari, kadang tertutup awan, tapi konsisten menghangatkan.

Hari ini, ekonomi tumbuh 5,04%, pengangguran menyusut ke 6,36%, investasi deras di Semester I 2025, UMKM berdaya, petani dilindungi, layanan publik digital, lingkungan diperhatikan, stabilitas terjaga.

Maka, mari kita dukung dan kita kawal. Karena Kab Bandung sudah BEDAS dalam ikhtiar, kini waktunya BERKELAS dalam hasil.

Dr. H. M. Dadang Supriatna bukan hanya Bupati, ia arsitek perubahan. Dan tugas kita semua adalah ikut membangun rumah besar bernama Kabupaten Bandung.(*)

*) H TB RADITYA INDRAJAYA, adalah Pemerhati Ekonomi dan Kebijakan Publik
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Ketentuan pengiriman naskah opini: Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id.

 

 

Tombol Google News

Tags:

BUPATI BANDUNG DADANG SUPRIATNA kang ds PEMKAB BANDUNG KABUPATEN BANDUNG