KETIK, TRENGGALEK – DPRD Kabupaten Trenggalek bersama eksekutif dan Komisi II menggelar rapat kerja sekaligus menindaklanjuti usulan Bupati terkait pinjaman daerah untuk APBD Tahun Anggaran 2026. Rapat digelar di Graha Paripurna DPRD setempat, Kamis, 13 November 2025.
Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi, menjelaskan, usulan pinjam daerah tersebut dimaksudkan untuk mengcover pinjaman yang tidak bisa dilaksanakan pada 2025.
"Jadi kita fokuskan pada 2026. Pada 2025 rencananya akan meminjam pada pihak ketiga Rp50 miliar dan 2026 Rp50 miliar," ucapnya.
Akan tetapi, lanjut Doding, sapaan dia, kerena melihat kondisi keuangan daerah maka diputuskan menjadi Rp70 miliar.
"Tadi kita sepakati pinjaman Rp70 miliar kita fokuskan pada tempat-tempat wisata untuk mendongkrak Penghasilan Asli Daerah (PAD). Tak terkecuali untuk infrastruktur lain," tuturnya.
Politisi senior PDIP ini menyebut, pinjaman daerah tersebut akan digunakan pada 2026 dan cicilannya hingga 2029. "Ada tenggang waktu 3 tahun untuk melunasinya," tandasnya.
Ia mengakui jika penambahan pinjaman daerah pada APBD Induk 2026 dari Rp50 miliar menjadi Rp70 miliar sempat terjadi perdebatan. Namun, ada Peraturan Pemerintah terbaru penambahan bisa dilakukan tanpa harus membahas ulang KUA PPAS.
"Intinya, kalau di PP yang lama memang harus dibahas ulang di KUA PPAS. Tapi di PP terbaru diperbolehkan saat pembahasan APBD," tegasnya.
Ia menambahkan, sebenarnya pada 2025 itu difokuskan pada peningkatan infrastruktur dan 2026 peningkatan pendapatan daerah.
"Karena tahun kemarin tidak jadi, maka kita jadi satu untuk peningkatan infrastruktur Rp40 miliar, sedangkan yang Rp30 miliar untuk peningkatan PAD," ungkapnya.
Ketika disinggung terkait penurun nilai pinjam, ia menuturkan jika itu disesuaikan dengan kondisi fiskal daerah. Artinya, disesuaikan dengan kemampuan untuk membayarnya.
"Ada hitungan kemampuan fiskal daerah terkait pinjaman tersebut," ujarnya.
Ia juga menegaskan jika akan memperkuat drainase di wilayah perkotaan. Secara keseluruhan ada sekitar 10 hingga 15 titik yang akan disasar.
"Sedangkan untuk pariwisata ada di Pantai Pasir, Putih, Pantai Prigi dan tempat lain yang dianggap bisa berpotensi mendongkrak pundi-pundi PAD," pungkasnya. (*)
