DKPP Surabaya Pastikan Hewan Kurban Surabaya Tak Terjangkit Penyakit

26 Mei 2025 18:45 26 Mei 2025 18:45

Thumbnail DKPP Surabaya Pastikan Hewan Kurban Surabaya Tak Terjangkit Penyakit
Proses pemeriksaan hewan kurban yang dilakukan oleh DKPP Surabaya di Ketintang. (Foto: Humas Pemkot Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengungkap pemeriksaan hewan kurban dilakukan untuk memastikan jangan sampai ada yang terkena penyakit menular, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD), hingga antraks.

"Jadi pemeriksaan ini untuk mencegah terjadinya penyakit di Kota Surabaya,” imbuhnya.

DKPP intensif melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di berbagai titik lapak penjualan  merupakan langkah preventif untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit.

“Kita dari Tim DKPP hari ini memeriksa hewan kurban di seluruh Kota Surabaya, di lapak-lapak penjualan hewan kurban. Kita periksa kesehatan hewan kurban baik sapi maupun kambing kita periksa," kata Antiek.

Kepala Bidang Peternakan DKPP Kota Surabaya, drh. Sunarno Aristono, menjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan mencakup berbagai aspek kesehatan hewan. Seperti di antaranya meliputi pemeriksaan mata, mulut, kaki hingga gigi hewan kurban.
 
“Mulai dari matanya harus jernih, bulunya mengkilat, dari segi kotoran tidak diare. Kemudian dari mulut dan kakinya tidak ada luka, terus kalau giginya itu minimal kalau untuk sapi poel (gigi tanggal) itu minimal usia di atas dua tahun, kemudian tidak cacat, nafsu makannya baik. Kemudian suhu tubuh juga normal, badannya simetris bisa berdiri tegak,” ujar Aris.
 
Hingga saat ini, Aris mengungkapkan bahwa belum ditemukan kasus penyakit serius pada hewan kurban di lapak-lapak pedagang. Namun, biasanya ada beberapa kasus ringan seperti kembung atau penurunan nafsu makan akibat perjalanan atau terkena hujan.
 
“Selama ini belum ada temuan. Untuk yang sakit biasanya karena perjalanan, sakit kembung atau mungkin kena hujan sehingga nafsu makan berkurang, itu harus dipisahkan. Kita evaluasi kita pisahkan, kemudian kita kasih vitamin,” jelas Aris.(*)

Tombol Google News

Tags:

DKPP Surabaya Hewan kurban PMK Antiek Sugiharti penyakit hewan kurban hewan kurban Surabaya