KETIK, SLEMAN – Dalam rangka hari Kesehatan Nasional ke-61, Pemkab Sleman, melalui Dinas Kesehatan meluncurkan Gerakan Ibu Hamil (Bumil) Sehat. Gerakan ini sebuah inisiatif komprehensif untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Program Bumil Sehat ini menandai pergeseran fokus, dari sekadar layanan medis rutin menjadi pendampingan fisik, mental, dan sosial ibu hamil secara terpadu.
Kepala Dinkes Sleman, dr Cahya Purnama MKes, Rabu, 15 Oktober 2025, menyebutkan bahwa ibu hamil adalah kelompok rentan, dan masalah mereka seringkali melampaui aspek fisik.
Kepala Dinkes Sleman, dr Cahya Purnama MKes, Rabu 15 Oktober 2025, menyebutkan bahwa ibu hamil adalah kelompok rentan, dan masalah mereka seringkali melampaui aspek fisik. (Foto: Dinkes Sleman for Ketik)
"Kami ingin memastikan setiap ibu hamil mendapatkan pendampingan secara utuh dari pemeriksaan fisik, pemenuhan gizi, hingga kesiapan mental menghadapi persalinan," ujar Cahya di Atrium Rama Grand Floor, Sleman City Hall.
Menurutnya, gerakan ini bertujuan meningkatkan literasi, sikap, dan perilaku sehat tak hanya bagi ibu, tetapi juga bagi seluruh anggota keluarganya.
Tiga Kunci Sukses: Edukasi Ahli dan Layanan One-Stop Service
Disebutkan, Gerakan Ibu Hamil Sehat dikemas dalam tiga rangkaian utama yang dirancang untuk memberikan dukungan maksimal dan memecah hambatan administratif.
1. Dapur Edukasi: Spesialis Bahas Tiga Isu Krusial
Rangkaian pertama adalah talkshow interaktif yang menarik banyak antusiasme dari ibu hamil, pasangan, hingga kader kesehatan. Sesi ini menghadirkan tiga narasumber ahli yang membahas isu-isu penting:
• Pentingnya Antenatal Care (ANC) Terpadu oleh dr Eugenius Phyowai, Sp OG (POGI DIY), dengan fokus melindungi ibu dan janin sejak dini.
• Kesehatan Mental: dr Ida Rochmawati, MSc., SpKJ (PDSKJI DIY), membahas pencegahan "Ibu Hamil Sehat Mental, Anti Baby Blues."
• Waspada Penyakit: dr Hendris Utama CW SpP (PDPI DIY), memberikan edukasi tentang Bahaya TBC Saat Hamil.
Peserta yang hadir saat peluncuran Gerakan Ibu Hamil (Bumil) Sehat, sebuah inisiatif komprehensif untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). (Foto: Dinkes Sleman for Ketik)
2. Layanan Gratis Terpadu: Cek Stres dan Urus Administrasi. Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemkab Sleman menyediakan layanan kesehatan gratis yang melibatkan RSUD Sleman dan RSUD Prambanan. Layanan ini meliputi pemeriksaan ANC, konsultasi gizi, dan pemeriksaan umum.
Yang lebih menarik, papar Cahya Purnama, tersedia layanan Mata Hati (HRV) untuk mengukur tingkat stres dan keseimbangan tubuh, menunjukkan perhatian serius pada kesehatan mental. Pemeriksaan VCT (Voluntary Counseling and Testing) juga disediakan.
Lebih dari itu, program ini menjadi one-stop service berkat sinergi lintas sektor: Dinas P3AP2KB: Konsultasi Keluarga Berencana (KB) pasca salin. Dinas Dukcapil: Layanan pembuatan Identitas Kependudukan Digital (IKD). Serta BPJS Kesehatan: Konsultasi dan edukasi kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
3. Penguatan Rantai Dukungan Komunitas
Rangkaian ketiga berfokus pada peningkatan literasi. Dua rumah sakit daerah memfasilitasi edukasi interaktif oleh dokter spesialis dan tenaga gizi, menyasar tidak hanya ibu hamil dan pasangannya, tetapi juga kader kesehatan, tenaga Puskesmas, hingga calon pengantin. Antusiasme tinggi ini mencerminkan kepedulian kolektif masyarakat Sleman.
"Sinergi antar instansi ini menjadi wujud nyata kolaborasi, memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi ibu hamil dan keluarganya", ungkapnya.
Langkah Nyata Wujudkan Sleman Sejahtera
Sementara itu Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sleman, Agung Armawanta, mengapresiasi kolaborasi yang terjalin. Ia menegaskan bahwa upaya menekan angka kematian ibu dan bayi membutuhkan kerja kolektif.
“Melalui Gerakan Ibu Hamil Sehat, kami berharap ibu hamil di Sleman dapat lebih teredukasi, terlayani dengan baik, serta memiliki kesiapan fisik dan mental dalam menyambut kelahiran buah hati,” ujar Agung.
Kegiatan ini, imbuhnya, sejalan dengan visi Pemkab Sleman dalam mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas dan berdaya saing, dimulai dari keluarga yang sehat. Program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan Sleman yang Sehat, Cerdas, dan Sejahtera. (*)