Dicari! Siapa Berani Nahkodai KONI Trenggalek?

15 November 2025 15:24 15 Nov 2025 15:24

Thumbnail Dicari! Siapa Berani Nahkodai KONI Trenggalek?
Agus Riyanto jurnalis Ketik.com dan juga Plt Ketua PWI Trenggalek

Hingga memasuki penghujung tahun 2025, belum ada tanda-tanda siapa yang paling siap jadi orang nomor satu Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Trenggalek, bahkan hanya terkesan bisik-bisik tetangga

Hal ini semakin mempertegas jika KONI sudah tidak menarik lagi. Seperti itukah?

Padahal, ada harapan besar dari publik Trenggalek, KONI bisa menjadi daya ungkit mendongkrak prestasi olahraga Trenggalek. Paling tidak bisa menjawab keterpurukan prestasi pada dua episode Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Tak terkecuali bisa beranjak dari dasar klasemen perolehan medali.

Kalau boleh jujur, banyak  tokoh-tokoh mudah di Trenggalek yang layak menakhodai induk cabang olahraga tersebut.

Baik itu dari Ketua Cabor, pengurus KONI atau tokoh muda yang duduk di kepengurusan cabor sehingga bisa memberi warna baru dinamika olahraga Trenggalek.

Seperti diketahui dari pernyataan resmi Sekretaris KONI, Hariyanto Sutrasman, jika Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) pada awal 2026.

Ironisnya, hingga saat belum tanda-tanda. Baik dari Cabor ataupun khalayak umum menyodorkan nama-nama idolanya.

Tentu ini akan menjadi preseden buruk bagi keberlangsungan olahraga di Trenggalek. Karena, kepedulian tidak segera muncul. Padahal prestasi olahraga di Trenggalek sedang tidak baik-baik saja. Bahkan, ada kesan enggan berkompetisi dan berharap menang secara aklamasi.

Tak sedikit para pemerhati yang menyebut jika Trenggalek adalah gudangnya atlet. Bahkan menjadi tulang punggung, baik dilevel nasional ataupun internasional. Pendeknya tinggal follow up saja.

Peringatan ini harus menjadi tamparan bagi para praktisi olahraga setempat. Paling tidak momentum kepengurusan baru bisa dijadikan saya ungkit untuk menjawabnya. Termasuk rasa memiliki Trenggalek dengan tanggungjawab secara moral.

Mengapa belum ada yang terrtarik pimpin KONI Trenggalek?

Ada beberapa kemungkinan yang terpikirkan oleh meraka. Salah satunya adalah soal anggaran yang dipandang terlalu kecil untuk mencetak prestasi.

Selain itu, juga tidak mau ambil risiko dalam pengelolaan dana hibah yang bersumber dari APBD Kabupaten Trenggalek. Apalagi dalam situasi seperti sekarang ini. Di mana banyak orang KONI yang berurusan dengan penegak hukum.

Tak hanya itu, beban atau target mendongkrak prestasi di Porprov dari dasar klasemen tentu bukan perkara mudah.Terlebih APBD Kabupaten Trenggalek sedang mengalami penurunan, termasuk pemotongan dana transfer dari pusat.

Nah, siapa berani maju? (*)

Tombol Google News

Tags:

koni trenggalek NAKHODAI