KETIK, BULELENG – Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa, kembali memimpin Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Buleleng untuk periode 2025-2030.
Ia terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Cabang (Muscab) Kwarcab Buleleng 2025, yang digelar di Wantilan Praja Winangun Kantor Bupati Buleleng, Sabtu 15 November 2025.
Dalam Muscab, seluruh pengurus Kwartir Ranting (Kwarran) Gerakan Pramuka se-Buleleng yang memiliki hak suara, secara bulat memilih kembali Suyasa. Sebelumnya Suyasa juga menjabat Ketua Kwarcab Buleleng periode 2020-2025.
Muscab yang dihadiri jajaran pengurus Kwarcab, pimpinan Satuan Karya (Saka), dan Kwarran se-Buleleng ini turut dihadiri oleh Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat Bela Negara dan Lingkungan Hidup, I Gede Wirawan, mewakili Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
Dalam sambutannya, Ketua Kwarda Bali menekankan pentingnya inovasi dan produktivitas dalam organisasi.
"Inovasi adalah kunci kemajuan, dan produktivitas berorientasi hasil nyata yang kita butuhkan. Kita harus menyiapkan kader bangsa yang tangguh dalam era digitalisasi," katanya.
Kwarda Bali berharap Muscab dapat menghasilkan program kerja (progja) yang adaptif dan memanfaatkan digitalisasi. Kwarda mengingatkan agar evaluasi kinerja lima tahun sebelumnya dijadikan modal untuk menyusun progja yang lebih efektif guna mencetak kader perubahan.
Gede Suyasa yang kembali terpilih menyatakan komitmennya untuk segera menyusun progja. Saat ini prioritas utama adalah mengikuti dan menyukseskan kegiatan di tingkat nasional dan daerah sesuai hierarki organisasi (Kwarnas dan Kwarda).
Selain itu Kwarcab Buleleng akan melakukan penguatan pendidikan karakter di tingkat cabang hingga ranting yang melibatkan Gugus Depan (Gudep). Penguatan ini akan diwujudkan melalui berbagai kegiatan, termasuk peningkatan kompetensi Pembina Pramuka lewat pelatihan seperti Kursus Mahir Dasar (KMD) dan Kursus Mahir Lanjutan (KML).
Suyasa juga menegaskan bahwa Gerakan Pramuka adalah ranah pengabdian (ngayah) kepada bangsa dan negara. "Pramuka itu adalah pengabdian. Di Pramuka ini, tidak ada tempat mencari sesuatu di luar dari bakti kepada bangsa dan negara,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mendorong penyesuaian kegiatan bagi peserta didik. Sehingga kegiatan Pramuka lebih adaptif lagi dengan kemajuan zaman dan perkembangan teknologi.
"Kami ingin membangun Pramuka yang adaptif bagi perkembangan zaman. Terutama dalam hal-hal yang bersifat teknologi. Sehingga Pramuka tetap relevan bagi generasi muda di era digital,” demikian Suyasa. (*)
