DPRD Trenggalek Dorong Dana Pinjaman Fokus ke Wisata dan Infrastruktur untuk Dongkrak PAD

14 November 2025 15:27 14 Nov 2025 15:27

Thumbnail DPRD Trenggalek Dorong Dana Pinjaman Fokus ke Wisata dan Infrastruktur untuk Dongkrak PAD
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek, Mugianto. (foto: Agus Riyanto/Ketik.com)

KETIK, TRENGGALEK

Komisi II DPRD Kabupaten Trenggalek mendorong agar dana pinjaman dari pihak ketiga digunakan secara tepat sasaran, khususnya pada sektor-sektor yang berpotensi meningkatkan pendapatan daerah.

Selain itu, dana tersebut juga diharapkan dapat membantu meringankan beban pembayaran cicilan pemerintah daerah.

"Artinya kalau kita bisa memoles destinasi wisata dengan optimal dan bisa menghasilkan pundi-pundi pendapatan tentu akan memudahkan pengembalian hutang," kata Mugianto, Ketua Komisi II DPRD Trenggalek, Jumat, 14 November 2025.

Kang Obeng, sapaan akrabnya, menyebut bahwa investasi di Dilem Wilis, Kecamatan Bendungan, senilai Rp7 miliar layak dipertimbangkan.

Menurutnya, selama empat periode menjabat sebagai anggota dewan, total investasi di wilayah tersebut telah mencapai Rp100 miliar.

"Padahal PAD yang didapat bisa dibilang masih relatif kecil. Jadi ini yang perlu dipertimbangkan," tuturnya.

Kang Obeng menyampaikan, pihaknya sudah meminta kepada Pemkab untuk meninjau ulang nilai investasinya. "Kalau Rp1 miliar, ok lah," tandasnya.

Ia berpendapat, alokasi anggaran untuk Dilem Wilis sebaiknya difokuskan pada perbaikan infrastruktur jalan yang rusak dan pengembangan destinasi wisata di wilayah tersebut.

Selain itu, terkait proyek “Kota Atraktif” yang menghabiskan anggaran Rp6 miliar untuk pemolesan Pasar PON, ia menilai sebaiknya sementara ditunda.

"Kita tahan dulu untuk pembangunan di dalam kota, kecuali di depannya Plasa Kharisma yang dianggarkan Rp2 miliar. Itu tidak apa-apa," ungkapnya.

Tak hanya itu, politisi senior Demokrat ini juga meminta Pemkab untuk mengkaji ulang rencana pembangunan di Huko, Alun-alun, dengan pendekatan bertahan satu hingga dua tahun ke depan.

Ia menambahkan, pembangunan di Guwo Lowo sebaiknya tidak sampai menghabiskan Rp5 miliar. Menurutnya, destinasi yang paling diminati wisatawan tetap pantai, sehingga fasilitas umum di kawasan wisata pantai perlu diperbaiki agar bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

"Itu tadi skema yang kita sampaikan ke Pemkab. Semoga bisa didengar," pungkas orang nomor satu Demokrat Trenggalek itu. (*)

Tombol Google News

Tags:

Komisi 2 trenggalek pinjaman daerah