KETIK, SAMPANG – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Bersatu dan Forum Aktivis Madura menggelar aksi demonstrasi ke Kantor DPRD Kabupaten Sampang, Selasa, 28 Oktober 2025.
Aksi yang awalnya berlangsung damai itu berubah ricuh setelah massa berusaha menembus barikade aparat kepolisian untuk mendekati halaman gedung DPRD Sampang. Para demonstran melemparkan batu dan terlibat bentrok dengan petugas.
Kericuhan semakin meluas ketika massa menjebol pintu gerbang gedung DPRD serta merusak papan nama Alun-Alun Trunojoyo Sampang. Aparat kepolisian yang berupaya mengendalikan situasi kemudian menembakkan gas air mata guna membubarkan kerumunan.
Setelah sempat tercerai-berai, massa kembali berkumpul di depan Gedung Kesenian, tidak jauh dari lokasi utama aksi. Di tempat tersebut, beberapa anggota DPRD Sampang menemui perwakilan demonstran untuk berdialog.
Anggota DPRD Sampang dari Fraksi PAN, Muhammad Nur Mustakim, menyatakan bahwa pihaknya akan mengawal aspirasi masyarakat terkait pelaksanaan Pilkades serentak.
“Kami siap mengawal aspirasi masyarakat agar pelaksanaan Pilkades serentak segera direalisasikan,” ujar Mustakim.
Tak lama kemudian, Wakil Bupati Sampang, Ahmad Mahfudz, turut menemui massa. Dalam pertemuan itu, ia mengimbau warga agar tetap tenang dan menjaga ketertiban.
“Saya memaknai kedatangan panjenengan semua sebagai bentuk perhatian. Saya akan berupaya mengawal tuntutan ini,” kata Mahfudz.
“Setelah ini jangan lupa salat, supaya hidup tidak melarat,” tambahnya.
Situasi berangsur kondusif setelah dialog dilakukan, meskipun sejumlah ruas jalan di sekitar Kantor DPRD Sampang sempat ditutup akibat aksi tersebut.(*)
