Bye-bye Polusi! Taksi Listrik Surabaya Mengaspal, Solusi Ngetrip Hemat dan Bebas Emisi

23 Oktober 2025 13:41 23 Okt 2025 13:41

Thumbnail Bye-bye Polusi! Taksi Listrik Surabaya Mengaspal, Solusi Ngetrip Hemat dan Bebas Emisi
Taksi listrik saat melintas di kawasan Jalan Panglima Sudirman Surabaya beberapa waktu lalu. (Foto: Fiqih Arfani/ketik.com)

KETIK, SURABAYA – Di tengah panasnya jalanan Kota Surabaya, tak sengaja terlihat mobil berwarna hijau tosca (hijau kebiruan) melintas. Saat itu, berjalan tidak terlalu kencang di jalur kanan Jalan Panglima Sudirman.

Tak terdengar ada suara kendaraan, tak terlihat pula asap mengepul dari knalpot. Di bagian pintu depan kanan kiri mobil, jelas tertulis “Green SM”. Di pintu kiri belakang, tertera beberapa angka yang merupakan nomor lambung.

Ternyata kendaraan roda empat yang bentuknya tak terlalu kecil dan tak terlalu besar itu adalah taksi. Artinya, kini terdapat alat transportasi umum baru sebagai pilihan warga Kota Pahlawan.

Istimewanya, mobil itu adalah layanan taksi listrik pertama di Tanah Air, yang berarti juga kendaraan ramah lingkungan. Namanya, Taksi Green SM atau Green and Smart Mobility, merupakan merek pertama layanan pemesanan mobil listrik di Vietnam.

Layanan Green SM seluruhnya beroperasi menggunakan mobil listrik VinFast. Ini adalah generasi taksi tanpa aroma bensin, kebisingan mesin, baik untuk kesehatan pelanggan dan ramah lingkungan.

Mengaspalnya Green SM di Surabaya ini menandai langkah maju dalam mewujudkan kota yang lebih bersih dan modern. Green SM menawarkan pengalaman perjalanan yang berbeda. Selain bebas emisi dan ramah lingkungan, taksi listrik ini juga memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang.

Kabin yang senyap, interior yang luas, serta pengemudi profesional yang terlatih menjadi nilai tambah yang ditawarkan Green SM.

Managing Director Green SM Indonesia, Deny Tjia, mengatakan bahwa ekspansinya ke Surabaya bukan sekadar menambah kota baru, tetapi mencerminkan komitmen mendalam terhadap masyarakat dan ritme pusat perkotaan Indonesia yang paling dinamis.

"Surabaya, sebagai pusat perdagangan dan gerbang internasional Jawa Timur, adalah tempat ideal untuk menunjukkan bahwa taksi listrik selain praktis, sekaligus juga menetapkan standar baru untuk mobilitas perkotaan berkelanjutan," ujarnya saat peluncuran Green SM di Surabaya, 14 Oktober 2025.

Bagaimana reaksi warga Kota Surabaya tentang adanya taksi listrik pertama ini? Samsul Hadi, salah seorang warga Ketintang berpendapat adanya Green SM bisa memberikan alternatif bagi masyarakat untuk memilih angkutan umum.

Menurut dia, selain Bus Surabaya dan Wara-Wiri sebagai feeder, masyarakat kini bisa memanfaatkan taksi kelas premium dengan layanan yang tentu sangat baik.

Hanya, dia menyebut kedatangan mobil dari luar negeri semakin memperkecil peluang anak bangsa untuk menciptakan sendiri mobil listrik yang ke depannya bisa dimanfaatkan masyarakat Surabaya.

“Tinggal bagaimana warga memilih. Tapi saya lihat armadanya banyak karena saya juga sering bertemu di jalan,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Rohman, warga Tambak Wedi yang mengaku pertama kali melihat taksi listrik melintas di kawasan jalan akses Jembatan Suramadu sisi Surabaya.

“Terlepas dari taksinya yang bentuknya bagus, menurut saya ini terobosan agar Surabaya semakin ramah lingkungan, mengurangi polusi dan imbasnya baik untuk kesehatan,” tutur dia.

Sedangkan, Wahyono warga Keputran berpendapat lain. Ia menilai masuknya mobil dari luar negeri yang bentuknya taksi semakin mempersempit ruang gerak pengemudi taksi lainnya, khususnya online.

Kendati demikian, ia menilai munculnya taksi listrik berpengaruh positif terhadap lingkungan dan mengurangi kebisingan jalanan di Kota Surabaya.

“Ya pokoknya bersaing sehat dan tunjukkan kepada penumpang bahwa pengemudinya bisa memberi layanan terbaik. Mobilnya bersih, rapi dan pengemudinya harus ramah,” katanya.

“Yang terpenting lagi, transportasi umum di Surabaya semakin beragam dan ini tentu sangat bagus,” tambah bapak tiga anak tersebut.

 

Dukungan PLN

Untuk mendukung kendaraan listrik, PT PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Icon Plus telah meluncurkan layanan Home Charging Services (HCS) Ultima sebagai solusi pengisian daya kendaraan listrik di rumah pelanggan dengan proses lebih cepat, sederhana, transparan dan terjangkau.

Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN Daniel Lestanto menjelaskan layanan tersebut hadir seiring meningkatnya populasi kendaraan listrik di Indonesia yang membutuhkan infrastruktur pendukung.

“Sekarang pelanggan hanya akan dihubungi oleh satu account executive dari PLN Icon Plus, sehingga proses lebih ringkas dan meminimalisasi potensi informasi yang berbeda,” katanya.

Hingga saat ini sudah ada sekitar 50 ribu titik pemasangan HCS di Indonesia dan diperkirakan hingga akhir 2025 jumlah tersebut akan bertambah menjadi 55 ribu hingga 57 ribu unit.

Sementara itu, kontribusi Jawa Timur tercatat mencapai 10 ribu unit atau terbesar kedua setelah kawasan Jabodetabek.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PLN Icon Plus Aditya Syarief Darmasetiawan mengatakan integrasi HCS Ultima memberikan transparansi bagi pelanggan.

Bahkan, melalui aplikasi PLN Mobile, pengguna dapat memantau perkembangan mulai dari penyambungan listrik hingga pemasangan charger di rumah.

Selain lebih praktis, pelanggan juga memperoleh tarif listrik lebih hemat dengan diskon 30 persen untuk pengisian daya pada pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB.

"Perkiraan di tahun 2028 pengguna EV di Indonesia akan bertambah hingga 500 ribu, jadi HCS Ultima ini akan semakin banyak juga," tutur Aditya.

 

Saran Kadishub Jatim

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono menilai masuknya taksi listrik di wilayahnya merupakan hal positif yang harus didukung. Terlebih kendaraan tersebut bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Selama sesuai dan memungkinkan maka itu tidak masalah. Yang jelas prioritasnya menggunakan transportasi hijau,” ujarnya.

Pihaknya juga mengaku telah menyampaikan ke perusahaan taksi listrik dan meminta trayek bisa sampai ke wilayah Gerbang Kertasusila atau Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan. (*)

Tombol Google News

Tags:

taksi listrik PLN Ramah Lingkungan transportasi alternatif