KETIK, BATU – Permintaan bunga potong mawar mengalami penurunan drastis di Bulan Suro atau Muharram.
Jumadi, salah satu Supplier bunga potong mawar di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mengatakan penurunan itu terjadi sejak awal bulan Suro. Menurutnya, permintaan bunga mawar memang lesu.
"Permintaan saat ini di bulan suro agak menurun, jadi menurunnya bisa dibilang 60 persen lah lumayan banyak," katanya Kamis 24 Juli 2025.
Menurut Jumadi, pada bulan Suro, warga Jawa maupun Bali tidak menggelar acara pernikahan, selamatan maupun upacara keagamaan. Bunga mawar seringkali digunakan untuk dekorasi pelaminan dan sebagai pelengkap upacara keagamaan bagi warga Hindu di Bali.
"Pada hari biasa kami mengirim bunga mawar potong hingga 2.000 tangkai setiap hari. Kalau sekarang turun 60 persen ya enggak ada 1.000 tangkai. Itu kami kirim ke berbagai daerah termasuk Bali dan Tana Toraja," jelasnya.
Lebih lanjut, Jumadi menyampaikan turunnya permintaan biasanya hanya berlangsung ada bulan Suro. Disebutkannya permintaan bunga potong melonjak saat bulan Syawal dan Bulan Dzulhijjah atau hari raya kurban.
Tidak hanya itu, di momen Valentine pada bulan Februari, pemintaan juga mengalami lonjakan.
"Di moment ramai tersebut permintaan bisa sampai 3 kali lipat. Yang biasanya sehari kirim 2.000 tangkai, bisa sampai 4 ribu tangkai," ujar Jumadi.
Jumadi memulai usaha supplier bunga mawar potong sejak 2018. Selain mawar ia juga menjual bunga aster dan pikok. Jumadi memberdayakan petani lokal untuk memenuhi pengiriman bunga potong. Selain itu, ia juga menanam sendiri.
"Saya saat ini dibantu 16 karyawan. 3 orang yang mengurus administrasi, lainnya membantu persiapan pengiriman," pungkasnya.(*)