Bukan Sekadar Lepas Tukik, Ini Cara BSTC Bajulmati Menyelamatkan Laut Lewat Sekolah Alam

28 Desember 2025 18:49 28 Des 2025 18:49

Thumbnail Bukan Sekadar Lepas Tukik, Ini Cara BSTC Bajulmati Menyelamatkan Laut Lewat Sekolah Alam
Petugas BSTC memberikan penjelasan terkait tukik pada wisatawan, Pantai Bajulmati, Kabupaten Malang. (Foto: Fisca/Ketik.com)

KETIK, MALANG – Menyelamatkan laut ternyata bukan sekadar soal melepas tukik ke samudra atau membersihkan sampah di bibir pantai. Lebih dari itu, ada upaya besar yang harus dimulai dari cara berpikir manusianya. 

Inilah yang menjadi napas utama dari Sekolah Alam yang dikelola oleh Bajulmati Sea Turtle Conservation (BSTC) di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sejak mulai aktif bergerak secara intensif pada tahun 2019, sekolah ini hadir dengan misi ganda, yaitu menyelamatkan sumber daya alam sekaligus sumber daya manusianya melalui jalur edukasi yang menyentuh akar rumput.

Sosok di balik inisiatif ini, Sutari, menekankan pentingnya kurikulum yang membumi di BSTC. Ia ingin menanamkan pemahaman mendasar bahwa inti dari konservasi adalah upaya menyelamatkan kehidupan. 

Di sekolah ini, peserta diajak memahami hal-hal mendasar yang sering dianggap sepele, seperti perbedaan antara penyu, kura-kura, dan labi-labi. 

"Kami harus menceritakan penyu itu menyelamatkan ekosistem yang di laut. Jadi kalau lautnya lestari, terus habitat penyu juga aman, itu dampak efeknya juga ke masyarakat luas," ungkap Sutari menjelaskan betapa krusialnya peran satwa ini.

Foto Sejumlah wisatawan tengah mendengarkan penjelasan mengenai edukasi tukik. (Foto: Fisca/Ketik.com)Sejumlah wisatawan tengah mendengarkan penjelasan mengenai edukasi tukik. (Foto: Fisca/Ketik.com)

Ada strategi yang sangat manusiawi mengapa BSTC memilih anak-anak pesisir sebagai agen perubahan utama. Mengubah karakter orang dewasa yang sudah bertahun-tahun hidup dengan kebiasaan lama, seperti mengonsumsi telur penyu, memiliki tantangan sosial yang besar.

Seringkali, teguran antar sesama orang dewasa justru memicu gesekan atau perselisihan di lapangan. 

"Kalau kita sama orang tua negur, pastinya nanti terjadilah crash atau gap. Dengan anak-anak yang kita didik ini, pastinya nanti bisa berkuranglah. Anak-anak ini nanti memberikan kayak peringatan ke orang tuanya," tambah pria yang menjabat sebagai Ketua Umum BSTC ini. 

Melalui pendidikan sejak dini, pesan pelestarian masuk ke ruang keluarga secara lebih halus namun sangat efektif.

Foto Sekolah alam yang berada di kawasan Pantai Bajulmati. (Foto: Fisca/Ketik.com)Sekolah alam yang berada di kawasan Pantai Bajulmati. (Foto: Fisca/Ketik.com)

Setiap awal tahun, BSTC rutin mengundang siswa dari tingkat TK hingga SMP di sekitar kawasan pesisir bersama wali murid mereka. Mereka diajak memahami pentingnya vegetasi pantai seperti pohon cemara udang. 

Tanaman ini bukan hanya peneduh, melainkan filter alami yang mampu menyerap air asin dan mengolahnya di dalam batang hingga keluar menjadi tawar. Pemahaman ini membangun kesadaran kolektif bahwa jika terumbu karang bagus dan vegetasi terjaga, alam akan melindungi manusia. 

Terumbu karang yang sehat akan menjadi pemecah gelombang alami agar laut tidak "muntah" ke daratan karena sudah teredam sejak dari tengah.

Menariknya, sekolah alam ini terbuka bagi siapa saja, tidak terbatas untuk warga pesisir. Warga urban, mahasiswa, hingga pegawai negeri sangat diterima untuk belajar bersama tanpa mengenal batas usia.

Sutari menegaskan bahwa menyadarkan masyarakat tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Di zona inti penyelamatan penyu ini, semua orang belajar bahwa menjaga habitat satwa sama saja dengan menjaga rumah sendiri. 

Kontribusi BSTC pun tidak main-main; dengan rata-rata 10.000 penyu yang diselamatkan setiap tahunnya, dampak ekologis yang diberikan kepada negara sudah tidak terhitung lagi nilainya.

Foto Seorang wisatawan tengah mengambil gambar tukik yang berada di penangkaran. (Foto: Fisca/Ketik.com)Seorang wisatawan tengah mengambil gambar tukik yang berada di penangkaran. (Foto: Fisca/Ketik.com)

Masyarakat yang ingin belajar langsung di Sekolah Alam BSTC Bajulmati dapat memantau informasi kunjungan melalui akun Instagram @bstc_mlg.

Mengingat lokasinya berada di kawasan wisata kelolaan Perhutani, pengunjung wajib mengikuti prosedur administrasi dan ketentuan tiket masuk yang berlaku.

Kunjunganmu bukan sekadar wisata, tapi merupakan dukungan nyata bagi keberlanjutan aksi penyelamatan penyu yang telah dirintis Sutari dan tim sejak tahun 2018.(*)

Tombol Google News

Tags:

BSTC sekolah alam Bajulmati Sea Turtle Conservation Sutari Sutari BSTC Pantai Bajulmati Kabupaten Malang Malang Tukik