Bukan Kembang Api, Inilah Negara yang Bakar 'Politisi' saat Malam Tahun Baru!

30 Desember 2025 03:01 30 Des 2025 03:01

Thumbnail Bukan Kembang Api, Inilah Negara yang Bakar 'Politisi' saat Malam Tahun Baru!
Pembakaran boneka tahun-tahun lama dilakukan pada tengah malam tanggal 1 Januari di Guayaquil, Ekuador (Foto: Wikipedia)

KETIK, JAKARTA – Jika kamu mengira pesta kembang api di Sydney atau New York sudah cukup meriah, mungkin perlu berkunjung ke Ekuador.

Negara di Amerika Latin ini memiliki cara unik dan sedikit ekstrem untuk merayakan pergantian tahun.

Tradisi dari Ekuador yang dikenal sebagai Año Viejo (Tahun Tua) ini bukan sekadar pesta, melainkan ritual "pembersihan dosa" massal yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Pemandangan paling mencolok berada di jalanan Quito dan Guayaquil yang memunculkan ribuan “Monigotes”.

Ini adalah boneka raksasa yang dibuat dari kertas, kayu, dan pakaian bekas.

Menariknya, sosok yang dijadikan boneka bukan sembarang orang.

Biasanya mereka menyerupai tokoh politik yang kontroversial, karakter film populer, hingga simbol nasib buruk.

Tepat di tengah malam, boneka-boneka ini dibakar serentak. Asap yang membubung tinggi dipercaya membawa pergi semua kemalangan tahun lalu.

Tradisi kedua disebut dengan Las Viudas atau "Para Janda". Namun, jangan salah sangka, mereka bukanlah janda sungguhan.

Mereka adalah pria-pria lokal yang mengenakan gaun hitam, wig, dan riasan tebal. Secara teatrikal, mereka menangisi "kematian" tahun lama dan mencegat mobil yang melintas untuk meminta uang duka (limosna).

Tradisi ini adalah tentang humor. Warga Ekuador akan bersama-sama menertawakan kesulitan mereka di tahun lalu dan meminta sedikit receh untuk merayakan awal yang baru.

Tradisi yang unik ini dijamin akan menggugah gelak tawa bagi para wistawan yang melihat langsung di Ekuador!

Tidak sampai disitu, masyarakat Ekuador masih mempercayai warna dalam perayaan tahun baru ini.

Seperti pilihan pakaian dalam kuning yang dianggap akan menarik uang atau rezeki atau pakaian dalam berwarna merah yang dipercaya untuk mencari jodoh.

Yang pasti, menjelang tanggal 31 Desember toko pakaian dalam Ekuador akan selalu ramai.

Sembari mengenakan pakaian dalam dengan warna kepercayaan masing-masing, banyak warga akan terlihat berlari mengelilingi blok rumah dengan membawa koper kosong.

Ritual ini dilakukan dengan harapan tahun depan akan penuh dengan perjalanan luar negeri.

Setelah lelah berlari dan membakar boneka, keluarga akan berkumpul untuk makan besar. Menu utamanya biasanya adalah Pavo (kalkun) atau daging babi panggang yang gurih.

Sambil menunggu jam berdentang, setiap orang akan memakan 12 butir anggur. Satu anggur mewakili satu harapan untuk setiap bulan di tahun baru.

Tradisi ini merupakan warisan kolonial Spanyol yang masih dijaga ketat hingga kini.

Perayaan di Ekuador menunjukkan sisi kemanusiaan yang luar biasa.

Di balik asap pembakaran dan tarian para janda, ada semangat untuk melepas beban mental dan memulai lembaran baru dengan penuh tawa.

Bagi para pelancong, ini adalah waktu terbaik untuk merasakan keramahan lokal yang autentik, di mana batas antara orang asing dan penduduk lokal melebur dalam pelukan hangat tengah malam.

Tombol Google News

Tags:

Ekuador Año Viejo Pembakaran Monigotes Amerika Latin Tradisi tahun baru unik wisata budaya