KETIK, JAKARTA – Pernah merasa nggak, sih? Pas bulan Januari ke Juni rasanya lama banget, tapi begitu masuk bulan Oktober ke Desember, tahu-tahu eh... sudah mau ganti tahun aja!
Fenomena "waktu yang terbang" ini ternyata bukan cuma perasaanmu saja, lho. Ada penjelasan ilmiahnya di balik keajaiban waktu di akhir tahun ini.
Para ahli neuropsikologi menyebut fenomena ini berkaitan erat dengan cara otak kita memproses informasi dan memori.
Yuk, kita bedah kenapa waktu seolah punya "pedal gas" tambahan di bulan Desember.
1. Efek 'Holiday Paradox'
Menurut psikolog asal Inggris, Claudia Hammond, ada hal unik yang disebut Holiday Paradox. Saat kita sibuk melakukan hal-hal menyenangkan atau baru di akhir tahun (seperti liburan atau pesta), otak kita menerima banyak stimulan.
Secara real-time, waktu terasa cepat karena kita menikmatinya. Namun, saat kita menoleh ke belakang (mengingat), memori kita terasa padat karena banyak kejadian seru yang tersimpan. Hal inilah yang membuat kita merasa "Lho, kok tiba-tiba sudah tahun baru lagi?".
2. Teori Prediksi Otak (Neural Encoding)
Otak manusia cenderung "mempercepat" waktu saat kita melakukan rutinitas yang sudah sangat familiar. Di akhir tahun, aktivitas seperti belanja, kumpul keluarga, atau tradisi tahunan seringkali bersifat repetitif (berulang tiap tahun).
Karena otak sudah hafal polanya, ia tidak lagi menyimpan detail informasi secara mendalam. Hasilnya? Otak "skip" bagian-bagian itu, dan dalam persepsi kita, waktu terasa berlalu begitu saja tanpa ada jeda yang berarti.
3. 'Dopamine Drive' dan Antusiasme
Akhir tahun biasanya penuh dengan deadline pekerjaan sebelum cuti, sekaligus antusiasme menunggu liburan. Dopamin yang meningkat karena rasa senang dan tekanan (stres positif) membuat fokus kita terpecah.
Saat kita terlalu fokus pada "apa yang akan terjadi selanjutnya" (seperti rencana liburan), kita cenderung kehilangan kesadaran akan "waktu saat ini".
Gimana Cara 'Memperlambat' Waktu?
Kalau kamu merasa tahun ini lewat terlalu cepat dan ingin lebih menikmatinya, sains menyarankan satu cara: Mindfulness.
Coba lakukan hal baru yang benar-benar berbeda dari tradisimu biasanya.
Kurangi penggunaan gadget agar otak tidak mengalami information overload.
Berhenti sejenak dan benar-benar sadari napas atau rasa makanan di piringmu.
Memahami bahwa waktu adalah persepsi bisa membantumu lebih menghargai setiap detik yang tersisa di tahun ini. Jadi, jangan biarkan Desember-mu berlalu begitu saja tanpa kenangan yang bermakna!
