KETIK, PEKALONGAN –
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan bekerja sama dengan BPBD Kendal, PMI Jawa Tengah, dan BPBD Jawa Tengah resmi membentuk Unit Layanan Inklusi Disabilitas Penanggulangan Bencana (Unit LIDI PB) Kota Pekalongan.
Kegiatan yang berlangsung di Aula BPBD Kota Pekalongan pada Selasa, 18 November 2025 itu diikuti oleh berbagai pihak, mulai dari Organisasi Penyandang Disabilitas, relawan, PMI Kota Pekalongan, lembaga kebencanaan, hingga Organisasi Perangkat Daerah terkait.
Acara dibuka langsung oleh Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Pekalongan, Budi Suheryanto. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya melibatkan semua pihak dalam penanganan bencana, termasuk penyandang disabilitas.
Menurutnya, mereka tidak boleh dipandang hanya sebagai kelompok yang harus dibantu, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berperan aktif dan memberikan kontribusi nyata dalam penanggulangan bencana.
"Dalam Penanggulangan bencana, setiap kelompok masyarakat harus terlibat aktif, termasuk penyandang disabilitas," kata Budi.
Budi menambahkan bahwa penyandang disabilitas bukan hanya menjadi kelompok pasif, tapi kelompok aktif dalam penanganganan bencana.
Hal senada disampaikan oleh Analis Kebencanaan Ahli Muda Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jawa Tengah, Adi Widagdo. Menurutnya, penanganan dan penanggulangan bencana harus dilakukan secara inklusif.
"Penyandang disabilitas tidak hanya menjadi objek. Akan tetapi, juga menjadi subyek dalam penanganan bencana," kata Adi.
Adi menerangkan bahwa Unit Lidi PB bisa menjembatani antara pihak relawan dengan penyandang disabilitas, yang mengalami kendala komunikasi.
Dengan demikian, anggota Lidi ini bisa membantu, sehingga semua bisa tertolong dan terlibat sesuai kewenangannya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Pekalongan, Mulyadi, menyambut baik dan mendukung pembentukan Unit Lidi PB ini.
Harapannya, dengan adanya Unit Lidi PB ini, penyandang disabilitas akan mendapatkan wadah dan mendapatkan pelatihan terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Ketua PMI Jawa Tengah, Sarwa Pramana, menambahkan bahwa pembentukan LIDI-PB lahir dari semangat tinggi serta inisiatif para penyandang disabilitas di Kota Pekalongan.
Langkah ini, menurutnya, patut mendapat apresiasi karena menunjukkan bahwa mereka ingin terlibat secara aktif dalam penanganan bencana.
Ia berharap kehadiran Unit LIDI PB dapat mendorong penyandang disabilitas menjadi lebih mandiri saat menghadapi situasi darurat, sekaligus memberi ruang bagi mereka untuk berkontribusi langsung dalam upaya penanggulangan bencana.
Acara pembentukan Unit LIDI PB Kota Pekalongan dipandu oleh Saras, Fasilitator Disabilitas dari Unit LIDI PB Rembang, yang sebelumnya sudah terlibat aktif dalam program ini. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan berbagai Organisasi Disabilitas di Kota Pekalongan, antara lain PPDI, Pertuni, Sahabat Difa, ITMI, dan Gerkatin.
Agenda utama dalam acara ini adalah pembentukan struktur dan kepengurusan Unit LIDI PB Kota Pekalongan. Acara ditutup dengan penyerahan buku panduan Unit LIDI PB dari BPBD Provinsi Jawa Tengah kepada BPBD Kota Pekalongan sekaligus Ketua Unit LIDI PB yang terpilih.
