Bonus Rp42,7 Miliar dari Pemkot Surabaya Apresiasi Nyata untuk Atlet Pembawa Marwah Kota Pahlawan

9 Oktober 2025 15:40 9 Okt 2025 15:40

Thumbnail Bonus Rp42,7 Miliar dari Pemkot Surabaya Apresiasi Nyata untuk Atlet Pembawa Marwah Kota Pahlawan
Pemberian apresiasi dari Pemkot Surabaya untuk para Atlet Porprov Jatim. (Foto: Humas Pemkot Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi mengucurkan bonus senilai Rp42,7 miliar bagi atlet dan pelatih berprestasi di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025.

Pemberian bonus yang digelar di halaman Balai Kota Surabaya ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot terhadap dunia olahraga, sekaligus wujud penghargaan atas perjuangan atlet yang mengharumkan nama Kota Pahlawan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan Surabaya mempertahankan gelar juara umum Porprov Jatim untuk kesembilan kalinya. Ia menegaskan bahwa pencairan bonus dilakukan dengan proses verifikasi ketat agar tepat sasaran.

“Alhamdulillah setelah diverifikasi (nama-nama) oleh teman-teman KONI disampaikan, hasil turun dari verifikasi KONI Jawa Timur, baru kita bagi bonusnya,” ujar Eri.

Langkah verifikasi berlapis itu, lanjutnya, bukan sekadar formalitas, melainkan upaya menjaga integritas penghargaan agar hanya mereka yang sah dan berjuang di arena yang mendapat apresiasi.

“Kami selalu meminta verifikasi ke KONI Surabaya dan KONI Jawa Timur. Agar (atlet) yang dapat emas benar-benar pas, tidak ada yang tidak pas begitu,” jelasnya pada Kamis 9 Oktober 2025.

Menariknya, total bonus tahun ini melampaui prediksi anggaran awal. Hal itu disebabkan oleh meningkatnya jumlah perolehan medali perak.

“Yang kita siapkan pada waktu itu adalah jumlah emas, ternyata (perolehan) jumlah peraknya juga naik, tidak sesuai dengan prediksi kita. Sehingga kita melakukan penambahan-penambahan dalam anggaran,” ujar Eri.

Kenaikan ini menunjukkan fleksibilitas fiskal Pemkot Surabaya untuk tetap memberi penghargaan sesuai capaian atlet, tanpa harus menunda pencairan atau mengurangi nilai apresiasi.

Eri juga menyoroti adanya cabang olahraga yang medalinya tak diakui secara resmi dalam hasil akhir Porprov, seperti Cabor Anggar. Namun, Pemkot tetap menyalurkan bonus sebagai bentuk penghargaan moral terhadap kerja keras para atlet.

“Cabang (olahraga) Anggar itu kita mendapatkan tiga emas dan satu sedang bertanding. Ternyata (Cabor Anggar) tidak diakui, tapi kami tetap memberikan bonus kepada tiga dan satu orang ini meskipun (nilainya) tidak sebesar dengan emas yang sama,” tuturnya.

Ia menegaskan, bonus bukan sekadar uang, tapi bentuk penghormatan bagi para pejuang olahraga Surabaya.

“Atlet Surabaya tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa dibeli dengan apapun. Bonus ini adalah penghargaan dari Pemerintah Kota Surabaya kepada seseorang yang membawa nama baik dan menjaga marwah Kota Surabaya,” tegasnya.

Eri pun menatap Porprov Jatim 2027 yang akan digelar di Surabaya dengan target ambisius: 250 medali emas.

“Semoga ini memberikan semangat, (Porprov Jatim) 2027 target kita 250 emas, semoga tercapai,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pemkot Surabaya BONUS ATLET Atlet Surabaya Porprov Jatim Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Eri Surabaya