KETIK, SURABAYA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Jawa Timur terus menggencarkan strategi digital untuk mencegah stunting di seluruh wilayah Jawa Timur.
Hal ini disampaikan Kepala BKKBN Jawa Timur, Maria Ernawati dalam kegiatan fasilitasi teknis program Bangga Kencana di Gedung Diklat Kota Madiun, Sabtu, 12 Juli 2025.
Maria mengatakan, pencegahan stunting kini dapat dilakukan dari rumah dengan menggunakan inovasi konsultasi daring melalui platform www.siapbahagia.com.
Platform ini, kata Maria, dirancang untuk memfasilitasi berbagai pertanyaan dan diskusi mendalam seputar parenting, kesehatan keluarga secara menyeluruh, serta strategi pencegahan stunting.
Oleh karena itu, hadirnya platform ini mendapat respons luar biasa dan menjadi ujung tombak edukasi keluarga di Provinsi Jawa Timur. Pasalnya, platform ini didukung oleh tim konsultan ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Mulai dari dokter, psikolog, sosiolog, dan bidan berpengalaman, menjadi poin penting untuk memastikan informasi yang diberikan akurat sesuai ilmu kesehatan.
“Dari 38 kabupaten/kota, dalam sebulan kami bisa menerima hingga 3.000 klien,” sebut Maria, Kamis, 17 Juli 2025.
Karena berbasis digital, layanan ini juga siap menjawab kebutuhan masyarakat di luar Jawa Timur.
Meski begitu, ia menegaskan perlu adanya pemetaan, khususnya penyebab stunting. Apakah karena faktor kemiskinan, pola asuh, penyakit bawaan, atau lingkungan tidak sehat, karena tiap faktor memerlukan pendekatan berbeda.
Maria membagikan pengalamannya ketika bertugas di Sulawesi Tengah. Katanya, wilayah penghasil ikan terbesar belum tentu membuat angka stunting rendah.
Menurut Maria, tingginya angka stunting di wilayah tersebut karena ada persepsi yang keliru soal gizi di tengah masyarakat.
“Ikan dijual semua, anaknya dikasih mie instan plus topping ikan. Ini yang harus diluruskan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, kegiatan yang berfokus pada penguatan strategi percepatan penurunan stunting ini diikuti ratusan peserta dari 10 kabupaten/kota di Jawa Timur. Ada dari Madiun, Probolinggo, Tulungagung, Kediri, dan sebagainya.
Hadir pula Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh yang menekankan pentingnya peran perempuan dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Serta, Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN, Budi Setiyono, yang memperkenalkan Gerakan Ayah Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah untuk menumbuhkan ikatan emosional dalam keluarga.(*)