Surabaya Wujudkan Nol Nikah Siri Lewat Nikah Massal Lontong Kupang

27 Agustus 2025 17:43 27 Agt 2025 17:43

Thumbnail Surabaya Wujudkan Nol Nikah Siri Lewat Nikah Massal Lontong Kupang
Eri Cahyadi (kanan ketiga) dampingi akad nikah massal lontong kupang pada Rabu, 27 Agustus 2025 di Grand Empire Palace Surabaya. (Foto: Rina/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Suasana Grand Empire Palace Surabaya, Rabu, 27 Agustus 2025 berubah menjadi lautan kebahagiaan. Sebanyak 286 pasangan akhirnya resmi tercatat sebagai suami-istri dalam acara isbat nikah massal bertajuk Lontong Kupang yang digelar Pemerintah Kota Surabaya.

Acara ini bukan sekadar pernikahan biasa. Program yang telah berjalan lima tahun ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkot Surabaya untuk menghapus praktik nikah siri dan memberikan kepastian hukum bagi setiap keluarga.

Tahun ini, 280 pasangan yang sudah lama menikah tanpa dokumen resmi disahkan, ditambah 6 pasangan baru yang menikah langsung di lokasi.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan bahwa program ini adalah langkah perlindungan, terutama untuk istri dan anak.

"Mari kita kurangi dan hilangkan nikah siri agar istri dan anak terlindungi," tegas Eri.

 

Foto Pasangan tertua (kiri keempat dan kelima) dalam kegiatan nikah massal lontong kupang 2025. (Foto: Rina/Ketik)Pasangan tertua (kiri keempat dan kelima) dalam kegiatan nikah massal lontong kupang 2025. (Foto: Rina/Ketik)

 

Para peserta tak hanya sah secara agama, tetapi juga pulang dengan dokumen lengkap seperti, buku nikah, Kartu Keluarga, hingga akta kelahiran bagi yang telah memiliki anak.

Suasana kian meriah dengan prosesi serah terima pengantin khas Jawa. Para pengantin tampil percaya diri mengenakan busana warna-warni, memancarkan keceriaan di setiap sudut ruangan.

Di antara ratusan pasangan itu, ada kisah-kisah yang menghangatkan hati. Pasangan tertua berusia 62 dan 63 tahun akhirnya sah di mata hukum setelah puluhan tahun bersama. Ada pula pasangan tunanetra yang membuktikan bahwa cinta dan komitmen tak mengenal batas.

Bagi banyak peserta, momen ini adalah jawaban atas penantian panjang. Ida Dewi Alriyami (58) tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya.

"Kegiatan ini lancar dan sangat menghemat biaya. Terimakasih Pak Eri Cahyadi," ucapnya penuh haru.

Hal senada disampaikan Sri Wulandari (38) yang mengaku lega karena kini pernikahannya diakui negara.

"Semoga program ini terus dilanjutkan untuk membantu masyarakat kurang mampu," harapnya.

Dengan dukungan masyarakat Jawa Timur, Pemkot Surabaya optimistis program isbat nikah massal ini akan terus berlanjut hingga benar-benar tercapai target Surabaya bebas nikah siri. Sebuah langkah kecil, tetapi dampaknya besar bagi masa depan keluarga yang lebih sejahtera dan terlindungi.(*)

Tombol Google News

Tags:

Surabaya Pemkot Surabaya Eri Cahyadi nikah massal