KETIK, MOJOKERTO – Semangat pelestarian lingkungan hidup kembali digelorakan di Desa Trawas, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Wujudnya melalui kegiatan Gerakan Hijau digagas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 7 Oktober 2025, di area Rumah Kompos dan lahan belakang Balai Desa Baru Trawas, dengan melibatkan banyak pihak.
Kegiatan dihadiri Kepala Desa Trawas beserta Pemerintah Desa Trawas, Ketua BUMDES Argo Mulyo Desa Trawas, Lembaga Swadaya Masyarkat Wehasta beserta warga masyarakat desa trawas.
Kegiatan diawali dengan pembukaan kemudian dilanjutkan sesi pemotongan tumpeng lalu simbolis penanaman bibit dan diakhiri dengan melanjutkan penanaman bibit lainnya.
Prosesi Pemotongan Tumpeng oleh Kepala Desa Trawas (dua kanan). (Foto: Nensy Dwi/Ketik)
Kepala Desa Trawas, Wulyono Hadi Walyojadi, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan yang diinisiasi mahasiswa KKN Unesa tersebut. Ia menilai Gerakan Hijau sejalan dengan arah pembangunan desa yang berwawasan lingkungan.
“Kami atas nama pemerintah desa mengucapkan terima kasih kepada KKN Unesa yang telah peduli dengan gerakan hijau. Ini menjadi langkah positif yang sejalan dengan visi dan misi desa Trawas yang berfokus pada konservasi dan ketahanan pangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wulyono menjelaskan bahwa upaya pelestarian lingkungan di Trawas telah dimulai sejak beberapa tahun terakhir.
Sejak 2024, pemerintah desa bersama lembaga Wehasta, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, dan Yayasan Bambu Lestari telah melakukan konservasi dengan menanam lebih dari 8.000 pohon bambu.
“Kami berharap langkah ini bisa berlanjut dan menjadi warisan bagi generasi mendatang,” tambahnya.
Ketua Lembaga Wehasta, Sisyantoko, turut menyampaikan pandangannya mengenai kolaborasi tersebut. Ia menilai kegiatan seperti ini menjadi contoh nyata sinergi antara masyarakat, lembaga, dan mahasiswa.
“Kalau kita mengajari masyarakat tapi kita tidak melakukan, ya sama saja. Maka, Wehasta berkomitmen untuk terus mendampingi kegiatan lingkungan seperti pelatihan dan sosialisasi,” ujarnya.
Menurutnya, meskipun dampaknya belum besar, langkah kecil ini mampu mengubah pola pikir masyarakat agar lebih sadar terhadap lingkungan.
Sementara itu, Nisrina Aulia, Koordinator Desa KKNT Trawas, menjelaskan bahwa kegiatan ini dipersiapkan melalui koordinasi intens dengan perangkat desa dan Wehasta.
“Mulai dari penentuan lokasi, penyediaan lahan, hingga sarana dan prasarana, semua dilakukan secara kolaboratif. Kami sebagai mahasiswa lebih banyak berperan pada konsep dan teknis pelaksanaan,” jelasnya.
Ia menambahkan, tujuan utama Gerakan Hijau adalah membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menanam dan merawat tanaman sebagai bagian dari upaya mendukung ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan.
“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini saja, tetapi terus dilanjutkan oleh masyarakat dan pemerintah desa,” tutur Nisrina.
Kegiatan yang berlangsung penuh semangat tersebut ditutup dengan penanaman bibit secara simbolis oleh seluruh peserta.
Melalui Gerakan Hijau, Desa Trawas menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan desa yang hijau, lestari, dan berkelanjutan melalui kolaborasi nyata antara pemerintah, lembaga lokal, dan mahasiswa.(*)