Bentuk Karakter Disiplin, Santri Baru PPI Abdul Malik Fadjar Dapat Edukasi Mental hingga Literasi

16 Juli 2025 19:05 16 Jul 2025 19:05

Thumbnail Bentuk Karakter Disiplin, Santri Baru PPI Abdul Malik Fadjar Dapat Edukasi Mental hingga Literasi
Santri-santri PPI AMF saat mendapatkan pembekalan terkait kesehatan mental hingga literasi. (Foto: Humas PPI AMF)

KETIK, MALANG – Para santri baru Pondok Pesantren Internasional (PPI) Abdul Malik Fadjar (AMF) mendapatkan pembekalan terkait edukasi mental, lingkungan, dan juga literasi. Hal tersebut untuk membentuk karakter disiplin bagi para santri yang dilakukan sejak dini.

Pembekalan diberikan selama Masa Taaruf Santri (Mastasari) 2025/2026 pada 15-16 Juli 2025. Guru Bimbingan Konseling (BK) PPI AMF, Sausanuz Zakiyyah Hamibawani menjelaskan penting bagi santri untuk mengenali diri sendiri dengan baik.

"Dilakukan identifikasi oleh setiap santri terkait dengan sifat-sifat unik dalam dirinya, kelebihan dan kekurangan diri, hingga kekhawatiran yang dimiliki saat ini,” ujarnya, Rabu 16 Juli 2025.

Para santri melakukan identifikasi personal secara mandiri. Mereka diajak merenungi pertanyaan mendasar terkait kekuatan dan kelemahan, hingga hal-hal yang belakangan ini menjadi beban pikir. Proses tersebut sebagai awal dari mengenali diri sendiri lebih mendalam.

Mereka juga diajak melakukan refleksi individu dan membagikan hasil pemahaman kepada kelompok. Sesi diskusi tersebut untuk melatih melepas emosi dan juga mendapatkan perspektif baru dari teman sebaya.

"Harapannya bisa menjadi titik terang pertama bagi masalah yang sedang dihadapi, terutama bagi mereka yang belum memiliki kesempatan mengutarakan kekhawatirannya ke seseorang yang lebih professional,” lanjutnya.

Guru Biologi, Yeni Styaningsih membagikan ilmu terkait menjaga lingkungan, salah satunya mengatasi permasalahan sampah plastik. Menurutnya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari masih sering ditemui.

“Ikan bisa memakan mikroplastik dan itu bahaya bagi masyarakat yang mengonsumsi makanan dari laut,” ucapnya.

Melalui pengenalan lingukungan, santri diharapkan dapat sadar dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan. Salah satunya dengan mengurangi penggunaan plastik.

Adapun pengetahuan literasi difokuskan pada upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca. Guru Bahasa Indonesia, Wilda Fizriyani menjelaskan tips agar santi dapat membaca cepat dan memahami bacaan.

"Santri perlu membatasi penggunaan media sosial agar kemampuan membacanya lebih meningkat," ujarnya.

Ia melanjutkan, santri yang menempuh pendidikan di PPI AMF tidak diperkenankan untuk membawa ponsel. Menurutnya hal tersebut dapat membuat kemampuan membaca santri dapat lebih maksimal.

"Mereka diberikan wakru untuk mendapat akses membaca buku sehingga pengetahuannya semakin luas dan literasi yang dibaca semakin meningkat," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

PPI AMF PPI Abdul Malik Fadjar Mastasari Pondok Pesantren Internasional Malang