KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang telah mengusulkan program penanganan banjir melalui National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) World Bank. Terdapat 2 lokasi rawan banjir yang diusulkan dengan skema pendanaan hingga Rp154 miliar.
Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharjanto menjelaskan kedua lokasi tersebut berada di Jalan Bondowoso hingga Tidar, dan Jalan Letjen Sutoyo hingga Jalan Jaksa Agung Suprapto.
"Kami mengusulkan kepada program NUFReP ini program penanganan banjir untuk daerah di Indonesia," ujar Dandung, Selasa 15 Juli 2025.
Tim World Bank pun telah melakukan peninjauan ke Kota Malang pada Selasa sore tadi didampingi dengan jajaran Pemkot Malang. Menurut Dandung, kunjungan tersebut untuk memastikan antara kondisi eksisting di lapangan dengan dokumen yang diajukan.
"Dari World Bank meninjau ke lapangan untuk memastikan persiapan Pemkot Malang, bahwa dokumen yang dikirim sesuai kondisi eksisting," lanjutnya.
Dari total anggaran Rp154 miliar, alokasi untuk drainase di kawasan Jalan Bondowoso hingga Tidar diperkirakan menelan biaya Rp90 miliar. Sedangkan untuk Jalan Letjen Sutoyo hingga Jaksa Agung Suprapto dialokasikan sekitar Rp60 miliar.
Pihaknya menargetkan pada September 2025 nanti Pemkot Malang seluruh persyaratan administrasi, termasuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dapat segera dituntaskan.
"Kami berharap di bulan September nanti sudah bisa clear semua. Kalau dokumen tinggal UKL-UPL, kemungkinan bulan ini bisa selesai. Sehingga nanti bulan Oktober bisa proses pengadaan," pungkasnya.(*)
