Bendera Palestina - Indonesia Berkibar di Setiap Sudut Universitas Brawijaya, Bukti Dukungan Kemerdekaan

3 Oktober 2025 15:55 3 Okt 2025 15:55

Thumbnail Bendera Palestina - Indonesia Berkibar di Setiap Sudut Universitas Brawijaya, Bukti Dukungan Kemerdekaan
Pengibaran bendera Palestina yang diterima simbolis oleh Rektor UB Prof. Widodo, 3 Oktober 2025. (Foto: Aris/Ketik)

KETIK, MALANG – Akademisi Universitas Brawijaya (UB) menyatakan sikap dukungan kemerdekaan Palestina demi terciptanya perdamaian dunia. Dukungan itu disuarakan dalam deklarasi yang berlangsung pada Jumat siang 3 Oktober 2025 di Lobi Depan Gedung Rektorat Universitas Brawijaya (UB), Malang.

Pembacaan deklarasi dukungan disampaikan oleh Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Widodo, bersama civitas akademi, mulai dari jajaran wakil rektor hingga beberapa pejabat utama di rektorat Universitas Brawijaya. Tak sekedar membacakan deklarasi dukungan, bendera Palestina juga berkibar di setiap sudut kampus Universitas Brawijaya.

Jajaran akademi Universitas Brawijaya juga menggunakan bendera Palestina dan bendera merah putih Indonesia yang jadi simbol hubungan kedua negara. Bahkan syal khusus bergambarkan bendera Palestina juga dikenakan Rektor UB dan jajarannya.

Prof. Widodo menyoroti, keputusan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang diadopsi dari Deklarasi New York, yang mayoritas mendukung kemerdekaan negara Palestina pada Jumat 12 September 2025. Indonesia yang sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina begitu bersyukur dan menyambut gembira dukungan dari 142 negara di dunia itu.

Foto Bendera kecil merah putih Indonesia dan Palestina dikibarkan jajaran Rektorat UB (Aris ketik)Bendera kecil merah putih Indonesia dan Palestina dikibarkan jajaran Rektorat UB (Foto: Aris/Ketik)

"Deklarasi kemerdekaan Palestina tidak hanya tonggak Sejarah dari perjuangan panjang rakyat Palestina untuk perwujudan right to self-determination, namun juga momentum bagi perwujudan perdamaian dan keadilan global," kata Prof. Widodo, dalam pembacaan sikapnya.

UB juga menyampaikan sikap tiga poin terkait posisi dan dukungannya ke Palestina, yakni oin pertama selalu mendukung kemerdekaan dan kedaulatan bagi bangsa Palestina. Universitas Brawijaya juga menegaskan, tetap berada pada barisan terdepan, untuk penegakaan keadilan atas tragedi kemanusiaan yang telah dan masih terjadi di Palestina.

"Menumbuhkan kesadaran solidaritas sivitas akademika terhadap perjuangan rakyat Palestina melalui kegiatan ilmiah, seminar, dan forum internasional," tegasnya.

Rektor asal Bojonegoro itu juga mengaku siap jika akademisi UB kembali mengirimkan bantuan atau partisipasinya dalam proses pemulihan Palestina, pasca diakui ratusan negara anggota PBB tersebut. Bahkan UB juga sudah mengirimkan bantuan baik materiil dan tenaga medis ke Gaza, Palestina.

"Setelah deklarasi kita lakukan, termasuk juga pengiriman bantuan, dan juga memberikan beasiswa kepada sebagian kecil warga Palestina. Ini kita mengingatkan kepada semua aktivitas kepada masyarakat bahwa stand, dengan Palestina membantu terus menyuarakan keadilan dan kemanusiaan," tukasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya Malang Rektor Universitas Brawijaya Palestina