Bank Indonesia Ajak Guru di Kabupaten Malang Transformasikan Cinta Rupiah pada Murid

7 Oktober 2025 13:58 7 Okt 2025 13:58

Thumbnail Bank Indonesia Ajak Guru di Kabupaten Malang Transformasikan Cinta Rupiah pada Murid
BI Malang memberikan ToT kepada guru di Kabupaten Malang agar mentransformasikan program cinta, bangga, dan sadar rupiah. (Foto: Lutfia/Ketik)

KETIK, MALANG – Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang memberikan Training of Trainers (ToT) kepada guru di Kabupaten Malang, Selasa 7 Oktober 2025. Kegiatan tersebut untuk mengajak para guru mentransformasikan gerakan cinta, bangga, dan sadar rupiah pada siswa. 

Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Siti Nurfalinda menjelaskan gerakan tersebut telah dilaksanakan di Kota Malang dan Kota Batu. Selanjutnya dilakukan secara bertahap ke wilayah Pasuruan dan Probolinggo. 

"Pastinya kalau kita gandeng guru, mereka punya banyak murid. Ini salah satu poin penting. Guru ini teladan dan mentor, pasti lebih mengena ke anak didik," ujarnya. 

Di Kabupaten Malang, edukasi baru dilakukan pada sekitar 110 guru. Ia menargetkan bahwa kegiatan dapat dilaksanakan secara merata, mengingat luasnya wilayah Kabupaten Malang. 

"Target pemerataan di Malang Raya, upaya kita tiap tahun akan lakukan kegiatan serupa. Ini mungkin guru yang pertama, pastinya akan ada guru lain yang belum mengikuti. Kita harapkan untuk dilibatkan," kata perempuan yang dipanggil Linda. 

Linda menjelaskan bahwa BI tengah berupaya untuk memasukan edukasi cinta, bangga, dan sadar rupiah bisa masuk dalam kurikulum pembelajaran di sekolah. Namun upaya tersebut membutuhkan proses yang panjang. 

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwadji juga meminta guru turut mengedukasi siswa agar ikut cinta, bangga, dan paham rupiah. Dengan demikian siswa mampu memanfaatkan dan menggunakan rupiah dengan baik. 

"Paling tidak, kita harus bisa menimbulkan rasa cinta pada negara melalui paham akan rupiah. Kalau rupiah dimanfaatkan sebaik-baiknya tentunya akan mendukung perekonomian Indonesia juga," katanya. 

Terlebih saat ini terdapat sedikit perubahan pada pola transaksi. Dari yang semula transaksi tunai, kini perlahan menjadi non tunai melalui QRIS. 

Untuk itu ia berharap agar guru di Kabupaten Malang aktif memberikan edukasi keuangan kepada siswa. 

"Nanti terserah polanya. Kan bisa disisipkan tentang literasi keuangan. Jadi pendidikan itu kan transformasi knowledgenya, termasuk penguatan literasi dan numerasinya. Nah literasi itu salah satunya keuangan," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

BI Malang Kabupaten Malang Guru Kabupaten Malang Cinta Bangga dan Sadar Rupiah