Bahaya Mikroplastik untuk Pekerja Sampah Perempuan di Gresik, Pemerintah Diminta Ambil Tindakan

3 Desember 2025 12:49 3 Des 2025 12:49

Thumbnail Bahaya Mikroplastik untuk Pekerja Sampah Perempuan di Gresik, Pemerintah Diminta Ambil Tindakan
dr. Lestari Sudaryanti Saat Paparkan Wanita Pekerja Sampah di Gresik Yang Terpapar Mikroplastik (Foto: Daniel Andayawan/Ketik.com)

KETIK, GRESIK – Riset terbaru menunjukkan, pekerja perempuan di sektor sampah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, yang positif terpapar mikroplastik, tidak hanya berisiko mengalami gangguan kesehatan, tetapi juga dapat mengancam generasi mendatang.

Temuan ini diungkap melalui penelitian Ecological Observation and Wetland Conservations (Ecoton) bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair).

Penelitian dilakukan dalam kolaborasi dengan Laboratorium Green Hospital Korea Selatan milik Wonjin Institute for Occupational Environmental Health. Sebanyak 32 perempuan pemilah sampah di Gresik menjadi sampel, terdiri dari 27 pekerja dan 5 nonpekerja sebagai kontrol. Analisis difokuskan pada 65 jenis bahan kimia yang terdapat dalam darah dan urin.

Akademisi UNAIR, dr Lestari Sudaryanti, menilai temuan ini sebagai sinyal bahaya masalah kesehatan dalam tubuh. Pemerintah diharapkan tidak abai dan memberi perhatian lebih bagi pekerja sampah perempuan.

"Saya berharap ada perhatian lebih, karena memang mereka hidup dalam kondisi lingkungan paparan plastik tinggi. Maka pemerintah ada kewajiban untuk perlindungan dan pengawasan kesehatan agar lebih bagus lagi," katanya. 

Lestari menyampaikan, jumlah perempuan di lingkungan kerja tercatat lebih banyak. Ia menilai perlindungan pemerintah terhadap pekerja perempuan masih sangat minim. Dibandingkan laki-laki, pekerja perempuan memiliki fisik yang lebih rentan.

Ia menekankan, pemerintah seharusnya memberikan perhatian serius untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus meminimalisir paparan risiko saat bekerja.

"Kita tahu banyak mereka perempuan banyak digaji dengan upah rendah. Bahkan bersentuhan langsung tanpa alat pelindung diri," jelasnya. 

Lestari menambahkan, perempuan masih menjadi indikator penting keberhasilan pembangunan, terutama terkait angka kematian ibu dan bayi. Ia memperingatkan, jika paparan bahan kimia berbahaya memengaruhi tumbuh kembang janin, bukan tidak mungkin akan lahir bayi dengan masalah kesehatan.

"Seperti berat badan yang kurang menjadi stunting akhirnya. Permasalahan nasional penurunan stunting tidak akan selesai-selesai," pungkasnya. 

Tombol Google News

Tags:

gresik Mikroplastik Gresik Pekerja Sampah Gresik