KETIK, MALANG – Berdasarkan survei SSGI, angka stunting di Kota Malang meningkat menjadi 22,4 persen pada tahun 2024. Sebagai respons, Pemerintah Kota Malang berinisiatif menggandeng 27 perguruan tinggi untuk mengatasi masalah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, menjelaskan bahwa pada tahun 2023, angka stunting menurut SSGI ialah 17 persen. Pelibatan perguruan tinggi akan dilakukan dalam bentuk pengabdian masyarakat melalui program Kampus Bergerak Peduli Stunting (Kabar Penting).
"Kita buat satu pola bagaimana perguruan tinggi di Kota Malang yang basis kesehatan mampu berperan aktif dalam peduli stunting ini. Melalui Kabar Penting, perguruan tinggi terlibat di dalam pembinaan, pemantauan di wilayah," ujarnya, Selasa, 12 Agustus 2025.
Perguruan tinggi yang dipilih tersebut melibatkan lintas jurusan, yakni kedokteran, kebidanan, keperawatan, kesehatan masyarakat, dan juga gizi. Masing-masing perguruan tinggi akan membina 2 hingga 3 kelurahan dan dievaluasi dua bulan sekali, termasuk di akhir tahun.
"Nanti kolaborasi tentang bagaimana asuhan keperawatannya, asuhan kebidanannya, atau bagaimana pembinaan pada balita stunting yang mempunyai gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Makanya kita juga libatkan organisasi profesi," lanjutnya.
Salah satu kelurahan yang menjadi atensi ialah Mergosono yang menempati kasus stunting tertinggi di Kota Malang. Jumlah tim pengabdian masyarakat yang dikerahkan oleh perguruan tinggi pun akan disesuaikan dengan kondisi di setiap kelurahan.
"Rencananya dimulai bulan Agustus 2025 ini. Sekarang konsepnya supaya mereka punya satu pemikiran dengan kita sehingga masing-masing sudah punya program kerja di wilayah," sebutnya.
Melalui program tersebut, ditargetkan angka stunting di Kota Malang dapat turun menjadi 14-17 persen saat survei SSGI untuk tahun 2025. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan tenaga agar upaya penekanan angka stunting dapat semakin maksimal.
"Dari sisi tenaga kesehatan, kami sudah pembinaan, tapi terbatas untuk Posyandu dan areanya. Kampus punya Tri Dharma Perguruan Tinggi, akan menerjunkan mahasiswa semester atas yang sudah punya dasar kuat atau pengetahuan tentang stunting," pungkasnya.(*)