Andika Novriadi Cibro, Putra Aceh Singkil, Raih Cum Laude Wisuda S3 UINSU Medan

19 November 2025 15:18 19 Nov 2025 15:18

Thumbnail Andika Novriadi Cibro, Putra Aceh Singkil, Raih Cum Laude Wisuda S3 UINSU Medan
Dr. Andika Novriadi Cibro, putra Aceh Singkil peraih predikat cum laude di UINSU Medan. (Foto: Zaelani Bako/Ketik.com)

KETIK, ACEH SINGKIL – Dr. Andika Novriadi Cibro, M.Ag, berhasil meraih prestasi gemilang dengan predikat Cum Laude sekaligus dinobatkan sebagai Wisudawan Terpuji pada prosesi Wisuda Angkatan ke-87 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Medan, Selasa, 18 November 2025.

Dr. Andika Novriadi Cibro merupakan figur yang dikenal aktif di Ibu Kota Aceh. Sebelum meraih gelar doktor, pria kelahiran Desa Siompin, Kecamatan Suro Makmur, Aceh Singkil, ini telah lama berkiprah sebagai pendidik, pembina santri, dan penggerak pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pesantren. Pencapaian gelar doktor dengan predikat Cum Laude tersebut menegaskan perjalanan karier akademiknya yang panjang dan berdedikasi.

Dr. Andika merupakan figur yang berpengalaman di dunia pendidikan Islam. Ia dikenal aktif memberikan pandangan dalam berbagai forum strategis, khususnya terkait pola asuh santri, manajemen pesantren, dan penguatan karakter. Kariernya mulai menanjak saat ia menjabat sebagai dosen di UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan dipercaya memimpin komunitas Pramuka Pesantren Provinsi Aceh.

Dua hal yang paling melekat pada dirinya adalah Pramuka dan Pesantren, identitas yang membentuk karakter kepemimpinan serta jejaring sosial yang ia bangun selama bertahun-tahun.

Melalui Gerakan Pramuka, ia menahkodai Satuan Komunitas Gerakan Pramuka Pesantren (GPP) Aceh di bawah Kwartir Daerah Aceh. Memimpin ratusan anggota se-Aceh, menggelar berbagai kegiatan besar lintas kabupaten hingga antarprovinsi, bahkan membawa kepramukaan pesantren tampil pada sejumlah kegiatan internasional.

Kiprah ini membuatnya memiliki relasi yang luas, termasuk dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, institusi keamanan, hingga tokoh-tokoh berpengaruh di Aceh. Dalam berbagai kesempatan, ia kerap terlihat berdampingan dengan Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf.

Di jalur pesantren, Andika membangun hubungan kuat dengan ulama, pimpinan Dayah, dan para akademisi. Kombinasi jejaring antara dunia kepramukaan dan pesantren ini menjadi kekuatan unik yang jarang dimiliki putra daerah Aceh Singkil.

Kepulangan Ustaz Andika ke Aceh Singkil juga tidak terlepas dari peran penting tokoh daerah, Haji Rasyid Bancin (HRB), Wali Kota Subulussalam saat ini. Sejak lama HRB mengikuti kiprahnya di tingkat provinsi dan menilai pemikiran, gagasan serta jejaring relasinya sebagai fenomena langka bagi putra Singkil. 

HRB meyakini bahwa sosok seperti Ustaz Andika sangat dibutuhkan untuk mendorong penguatan pendidikan Islam dan pembangunan SDM di Aceh Singkil. Ia juga memandang bahwa kemampuan Ustaz Andika dalam berdiskusi dengan politisi dan pemimpin pemerintahan menunjukkan kecakapan intelektual dan pemahaman mendalam terhadap dinamika kepemimpinan daerah.

Keputusan HRB untuk memulangkan sang putra daerah terbukti tepat. Di bawah kepemimpinannya, Pondok Pesantren Darur Rasyid di Desa Silatong, Kecamatan Simpang Kanan berkembang pesat dan dikenal luas karena kedisiplinan, prestasi, program pembinaan karakter, serta jejaring kemitraannya yang kuat. 

Dalam dunia akademik, sosok Ustaz Andika pun memiliki rekam jejak yang solid. Usai menyelesaikan studi magister pada 2018, ia dipercaya menjadi dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahan FISIP UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Kepulangannya ke kampung halaman tidak menghentikan kiprahnya di dunia pendidikan. Ia aktif sebagai dosen di STAISAR Aceh Singkil dan dipercaya sebagai Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah.

Dalam kesibukannya sebagai pimpinan pesantren, dosen, dan pemimpin kepramukaan pesantren Aceh, ia tetap menjalani studi doktoral di UINSU Medan hingga berhasil meraih predikat cum laude. 

Pada sidang promosi doktor 14 Agustus lalu, ia mendapat apresiasi dari Ketua Sidang, Prof. Dr. Azhari Akmal, M.Ag. Penelitiannya mengkaji Qanun Aceh Nomor 09 Tahun 2018 tentang Pendidikan Dayah dan merumuskan nilai-nilai karakter santri ke dalam program kepramukaan, disajikan melalui sebuah aplikasi digital yang ia gagas. 

Sidang promosinya juga menarik perhatian publik dan dihadiri kepala daerah, anggota DPR, pimpinan pesantren, serta unsur pramuka Aceh dan Sumatera Utara. Deretan papan bunga ucapan selamat memenuhi halaman kampus pascasarjana UINSU Medan.

Selain itu, Ustaz Andika menjadi salah satu tokoh sentral dalam pendirian Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Daarurrahmah Sepadan di Kota Subulussalam, yang kini mampu menjalin kerja sama nasional maupun internasional.

Sebagai akademisi, ia aktif menyuarakan kepedulian terhadap isu sosial, pendidikan Islam, pemberdayaan masyarakat, hingga penguatan karakter santri. Pandangan kritis dan solutifnya kerap mewarnai berbagai forum ilmiah dan ruang diskusi.

Dalam refleksi atas pencapaian cum laude ini, Dr. Andika menegaskan bahwa prestasi tersebut adalah amanah. 

“Ilmu dan gelar bukan semata untuk kebanggaan, tetapi untuk pengabdian. Apa yang saya raih hari ini adalah buah doa orang tua, guru-guru saya, serta dukungan masyarakat. Semoga menjadi manfaat bagi daerah dan generasi di masa depan,” ujarnya.

Dengan jaringan luas, dedikasi akademik, kepemimpinan yang kuat, serta pengaruh di berbagai sektor, Ustaz Andika Cibro kini menjadi salah satu putra Aceh Singkil yang kontribusinya dirasakan nyata dalam pendidikan, pesantren dan pembangunan SDM daerah. Sosoknya menjadi inspirasi bagi generasi muda yang ingin menapaki jalan ilmu dan pengabdian.(*) 

Tombol Google News

Tags:

putra Aceh Singkil Aceh Singkil Aceh Andika Novriadi Cibro UINSU Medan