AMEM ke-43: ASEAN Sepakati Jaringan Listrik Terintegrasi dan Target Energi Terbarukan 2030

15 Oktober 2025 11:03 15 Okt 2025 11:03

Thumbnail AMEM ke-43: ASEAN Sepakati Jaringan Listrik Terintegrasi dan Target Energi Terbarukan 2030
ASEAN Ministers of Energy Meeting (AMEM) ke-43, digelar pada 16–17 Oktober 2025 di Kuala Lumpur Convention Centre. (Foto: Asean.org)

KETIK, SURABAYA – Malaysia, melalui Kementerian Transisi Energi dan Transformasi Air (PETRA), membuka rangkaian Pertemuan Menteri Energi ASEAN (AMEM) ke-43 di Kuala Lumpur Convention Centre, Selasa 14 Oktober 2025, dengan fokus memperkuat kolaborasi regional menuju transisi energi berkelanjutan.

Agenda diawali dengan pertemuan pejabat senior energi ASEAN (SOME) yang dihadiri seluruh negara anggota beserta Timor-Leste. Forum ini memfinalisasi arah kebijakan yang akan dibawa ke tingkat menteri pada AMEM ke-43, yang dijadwalkan berlangsung pada 16–17 Oktober 2025. Pembahasan tersebut menjadi kelanjutan dari capaian ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) 2021–2025 dan menegaskan komitmen kawasan terhadap masa depan energi yang tangguh serta ramah lingkungan.

Dalam pertemuan itu, ASEAN menyepakati sejumlah langkah strategis, di antaranya penandatanganan Nota Kesepahaman Penguatan Jaringan Listrik ASEAN (MoU ASEAN Power Grid), penyusunan Peta Jalan Energi Terbarukan Jangka Panjang, serta peluncuran Inisiatif Pembiayaan Jaringan Listrik ASEAN (APGF) yang difasilitasi Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Bank Dunia untuk mendukung proyek interkoneksi listrik lintas batas.

Sebagai Ketua Jaringan Sub-Sektor Energi Terbarukan ASEAN (RE-SSN), Malaysia melaporkan bahwa kapasitas terpasang energi terbarukan di kawasan telah mencapai 34,4 persen pada 2023, mendekati target 35 persen pada 2025. ASEAN juga tengah merancang Renewable Energy Certificate (REC) Framework guna mendorong perdagangan energi hijau berbasis pasar di tingkat regional.

Dalam kesempatan tersebut, Malaysia turut memperkenalkan rencana pembentukan ASEAN School of Regulation, yang akan berfungsi sebagai pusat pelatihan dan pengembangan kebijakan energi di kawasan. Diskusi berfokus pada peningkatan ketahanan energi, keberlanjutan, serta integrasi sistem energi regional dalam kerangka APAEC 2026–2030.

SOME juga menyepakati target baru, termasuk pengurangan intensitas energi sebesar 40 persen, peningkatan porsi energi terbarukan hingga 30 persen dalam bauran energi primer, dan 45 persen kapasitas pembangkitan energi baru terbarukan pada 2030. Sejumlah rekomendasi untuk AMEM ke-43 pun dihasilkan, mencakup pengesahan APAEC 2026–2030, penyelarasan dengan Prioritas Ekonomi ASEAN 2025, serta perluasan kerja sama dengan mitra global seperti IEA, IRENA, ADB, dan Bank Dunia.

Tombol Google News

Tags:

ASEAN malaysia AMEM ASEAN Ministers of Energy Meeting