Kehadiran komunitas Agus Agus Bersaudara Indonesia (AABI) di Trenggalek menjadi babak baru membangun jalinan komunikasi ataupun silaturahmi antar sesama. Tak hanya sebatas kenal, namun tidak menutup kemungkinan juga akan menambah jejaring, apalagi dengan tajuk AABI.
Di Trenggalek sendiri, AABI sudah terbentuk dengan personil yang cukup bervariatif. Ada yang berasal jurnalis, budayawan, abdi negara, pengusaha, tokoh-tokoh muda dan personil lainnya yang tak kalah berkualitas. Bahkan, animo nama Agus di Trenggalek cukup luar biasa untuk menjaga eksistensi AABI.
Sejarah Lahirnya AABI di Trenggalek
Berawal dari percakapan sederhana di sebuah angkiran, tepatnya di sekitar Pasar PON Trenggalek, dua nama Agus saling bertemu untuk ngopi bareng. Karena, keduanya seorang jurnalis, tentu arah pembicaraan berkutat pada kegiatan jurnalistik.
Saat asyik berbincang-bincang, ada seseorang teman lewat dan memanggil "Agus-Agus". Kami berdua tertawa dan saling menatap. Nah, saat itu lahir sebuah ide untuk menguatkan komunikasi sesama Agus di Trenggalek.
Maka terinventarisirlah nama -nama Agus di Trenggalek dan sepakat untuk ketemu pada 16 Agustus dan dikemas dalam tajuk malam tirakatan yang berlokasi di alun-alun. Pada acara tersebut berkesempatan hadir pengurus Dewan Agus Daerah (DAD) Jawa Timur, Agus Beken. Sekaligus menyepakati pengukuhan Dewan Agus Cabang (DAC) AABI, yakni 5 Oktober mendatang.
Menjaga Eksistensi Ikatan Moral Sesama Agus di Trenggalek
Karena AABI itu merupakan sebuah kominitas Agus Agus yang berskala nasional dan sudah memiliki legal formal, tentu ada tanggung jawab moral untuk menjaga kesinambungan serta memegah teguh marwah yang diembankan kepada pengurus cabang.
Pertama, dengan memperbanyak tali silaturahmi sekaligus berperan aktif mewarni Trenggalek dengan aksi-aksi sosial yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Pendeknya, bisa hadir di tengah masyarakat dengan bentuk berkolaborasi, berkomunikasi, serta berkoordinasi. Salah satunya dibidang saosial atau bidang lainnya.
Kedua, bertekad menjadi komunitas yang berkualitas dengan mengedepan aturan main yang sudah teruang dalam AD ART AABI. Setindaknya bisa berbuat yang terbaik serta bosa berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan Berbhineka Tunggal Eka. Sekaigus menjadi wadah aspirasi masyarakat, khususnya bagi yang bernama Agus.
Ketiga, mempeluas jaringan ditingkat daerah serta berperan aktif melakukan inventarisir nama-nama Agus agar bisa menjadi team work yang solid dan profesional.
Misi Besar AABI di Trenggalek
Selain memperkuat jaringan, AABI Trenggalek juga bersiap untuk berkolaborasi masyarakat di segala sektor. Baik pendidikan, kesehatan, perekonomian serta sektor-sektor lain yang bisa bermanfaat bagi masyarakat Trenggalek.
Selain itu, AABI juga akan berperan aktif dalam kegiatan lingkungan dimana ini akan sejalan dengan salah satu program unggulan di Trenggalek Net Zero Carbon. Pun demikian, di bidang pendidikan dan kebudayaan dengan bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidkan untuk mengenalkan kebudayaan serta pelatihan jurnalistik.
Tak kalah penting adalah pelatihan-pelatihan kewirausahaan bagi para pelaku ekonomi yang ada di Bumi Menak Sopal. Tentu saja dengan menghadirkan tutor-tutor terbaik agar bisa membantu menggeliatkan perekonomian masyarakat dengan harapan bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan skill yang mumpuni (*)
*) Agus Riyanto adalah Jurnalis Ketik di Trenggalek sekaligus Ketua AABI Trenggalek
**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis
***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id
****) Ketentuan pengiriman naskah opini:
- Naskah dikirim ke alamat email redaksi@ketik.co.id.
- Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
- Panjang naskah maksimal 800 kata
- Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
- Hak muat redaksi.(*)