KETIK, SIDOARJO – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberikan perhatian terhadap insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.
Ia mengatakan, 100 pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, 40 orang sudah boleh pulang dan menjalani rawat jalan.
"Sekarang informasinya di rumah sakit dari 100 santri yang berada di rumah sakit. 40 orang sudah pulang," kata Khofifah Indar Parawansa pada saat ditemui awak media di acara Job Fair yang berlangsung di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa, 30 September 2025.
Lanjutnya, beberapa santri juga telah dijemput orang tuanya untuk sementara pulang ke rumah masing-masing. "Untuk sementara pendidikan di pesantren diistirahatkan dulu," sambungnya.
Para santri yang saat ini menjalani perawatan di rumah sakit, biaya pengobatan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Jadi di rumah sakit non RSUD semua ditanggung Pemprov Jatim. Yang dirawat di RSUD Sidoarjo, (biaya perawatan) ditanggung oleh Pemkab Sidoarjo," jelasnya.
Selain memberikan informasi terbaru mengenai santri Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. Orang nomor satu di Jawa Timur itu juga mengatakan, pihak BPBD Provinsi Jawa Timur dan Dinas Sosial membangun dapur umum.
Dapur umum disediakan untuk para santri dan keluarga yang saat ini sedang menunggu kabar terbaru di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo.
"Terkait alat berat, belum difungsikan karena proses evakuasinya tidak tepat. Karena harus membongkar flooring. Kalau dari atas terlalu mepet, sehingga harus dari bawah," ungkapnya.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan kondisi terbaru Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo yang ambruk di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa, 30 September 2025. (Foto: Fitra/Ketik)
Sebagaimana diketahui, Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, ambruk pada Senin, 29 September 2025. Ambruknya bangunan tersebut ketika ada proses pengecoran di lantai tiga.
Pengasuh Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, KH Abdus Salam Mujib menjelaskan, proses pengecoran dimulai pada tanggal 29 September 2025 pagi dan selesai pukul 12.00 WIB.
KH Abdus Salam memastikan bangunan tersebut belum ditempati santri lantaran masih tahap pembangunan.
"Bangunan baru tiga lantai, rencana nanti sampai empat lantai dengan atap dak. Lantai bawah memang sudah dipakai untuk salat, tapi lantai atas masih kosong,” tutur dia. (*)
