Pantau Lansung Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny, Gubernur Khofifah: Proses Evakuasi Berhati-hati

30 September 2025 09:52 30 Sep 2025 09:52

Thumbnail Pantau Lansung Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny, Gubernur Khofifah: Proses Evakuasi Berhati-hati
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menemui keluarga santri terjebak dalam reruntuhan bangunan, Selasa, 30 September 2025. (Foto: Khaesar/Ketik)

KETIK, SIDOARJO – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung lokasi runtuhnya bangunan musala tiga lantai di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Selasa, 30 September 2025 dini hari. Kehadirannya untuk memastikan penanganan darurat berjalan cepat dan terkoordinasi.

Khofifah menegaskan, sejak awal ia sudah meminta agar ekskavator disiapkan di lokasi. Namun, setelah meninjau langsung kondisi lapangan, ia menilai penggunaan alat berat harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak menambah risiko bagi korban.

“Ekskavator memang standby, tetapi penggunaannya sangat terbatas. Kalau mengangkat puing sembarangan bisa berbahaya, karena dikhawatirkan terjadi ambruk mendadak," jelasnya.

Khofifah berharap proses evakuasi difokuskan pada korban yang masih ada dibawah reruntuhan gedung.

"Tim Basarnas berfokus memberikan layanan langsung kepada korban yang masih bisa berkomunikasi di bawah reruntuhan. Suplai oksigen dan air terus diupayakan agar mereka tetap bisa bertahan,” ujar Khofifah.

Selain upaya evakuasi, Khofifah juga menekankan pentingnya dukungan logistik. Ia meminta agar dapur umum lapangan segera diperbanyak, baik yang bersifat mobile maupun yang ditempatkan di area sekitar pesantren.

“Kebutuhan dapur umum, oksigen, hingga suplai air harus betul-betul dipantau. Ini semua menjadi ihtiar yang tidak boleh berhenti. Tim bergerak rolling untuk memastikan kebutuhan itu terpenuhi,” ungkapnya.

Gubernur Jatim itu juga memastikan seluruh layanan kesehatan bagi para korban akan ditangani tanpa hambatan biaya.

“Kalau yang ditangani RSUD, pembiayaan ditanggung Pemkab. Namun jika dirujuk ke rumah sakit non-RSUD, biayanya ditanggung oleh Pemprov. Jadi pesantren dan wali santri tidak perlu khawatir, semuanya akan ditangani. Tidak ada yang terkesan sulit karena alasan biaya,” tegasnya.

Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan setelah proses darurat selesai. Fokus utama saat ini adalah penyelamatan korban yang masih tertimpa reruntuhan.

Sementara itu, proses evakuasi korban masih terus dilakukan hingga Senin malam. Tim gabungan dari Polda Jatim, Basarnas, BPBD, TNI, serta relawan menurunkan sejumlah alat berat untuk membantu pencarian santri dan pengurus yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan.

Proses pencarian berlangsung ekstra hati-hati karena kondisi bangunan masih rawan runtuh. Petugas SAR gabungan memastikan upaya evakuasi dilakukan dengan penuh kewaspadaan demi keselamatan semua pihak.

Hingga Senin malam, pantauan di lokasi menunjukkan tim penyelamat masih bekerja keras menyingkirkan material bangunan. Warga sekitar juga terlihat memberikan dukungan moral kepada keluarga korban yang menunggu dengan cemas di sekitar pondok.

Bangunan Ponpes Al-Khoziny, yang berlokasi di kawasan Buduran, Sidoarjo, runtuh sekitar pukul 15.35 WIB. Insiden tersebut menyebabkan sejumlah santri tertimpa reruntuhan, sementara korban luka telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gubernur Jatim Gubernur Khofifah Khofifah Indar Parawansa Ponpes Al Khoziny gedung ponpes rubuh kejadian di Sidoarjo sidoarjo