KETIK, SITUBONDO – Bangkai ikan paus sperma berukuran raksasa akhirnya dikuburkan di bibir pantai Desa Sletereng, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, pada Minggu 27 Juli 2025.
Prosesi penguburan bangkai ikan paus sepanjang lebih dari 20 meter dan seberat kurang lebih dari 50 ton tersebut banyak mengalami sejumlah kendala teknis. Pasir yang dikeruk menggunakan alat berat excavator sering berguguran juga mengeluarkan air.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, Achmad Junaidi, mengatakan sebelum penguburan bangkai ikan paus yang baunya menyengkat itu dilakukan, pihaknya melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak.
“Bangkai jkan paus terdampar sudah tiga hari lamanya. Sedangkan proses evakuasi sulit karena ukuran ikan paus ini sangat besar, dan bau busuknya sudah menyengat meresahkan warga setempat," jelas Junaidi.
"Kita sempat kebingungan bagaimana caranya mengevakuasi bangkai paus ini. Akhirnya, setelah dilakukan koordinasi dengan masyarakat nelayan setempat dan pihak terkait lainnya, kami putuskan untuk langsung dikuburkan di tepi pantai menggunakan alat berat,” jelasnya.
Proses penggalian di tepi pantai tersebut, kata Junaidi, berlangsung selama lima jam menggunakan excavator. Namun, medan yang labil dan pasir pantai yang mudah longsor serta genangan air laut terus mengalir ke pembuatan lubang menjadi tantangan tersendiri bagi petugas di lapangan.
“Pasirnya ketika dikeruk sering longsor dan longsor lagi. Selain itu, dasar lubangnya juga terus mengeluarkan air. Padahal, untuk mengkuburkan bangkai Ikan Paus itu, kita butuh kedalaman minimal lima meter agar bangkai Ikan Paus ini bisa dikubur dengan baik dan aman,” jelasnya.
Sekedar informasi, prosesi penguburan bangkai ikan paus tersebut disaksikan langsung oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo.
“Karena bau busuknya sudah menyengat dan mengganggu penciuman masyarakat setempat, maka saya perintahkan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Situbondo untuk mengkuburkan bangkai ikan paus jenis sperma tersebut,” ujar Mas Rio. (*)