KETIK, MALANG – Usulan dan permintaan masyarakat dalam program RT Berkelas mulai diakomodir. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat pun menyambut baik beragam permintaan masyarakat.
Wahyu menjelaslan banyak masyarakat yang mengusulkan pengadaan gerobak sampah dan pembangunan fisik lainnya. Usulan tersebut diketahui belum dapat terfasilitasi pada Musrenbang maupun pokok pikiran (Pokir) DPRD Kota Malang.
"Kemarin dari laporannya, banyak yang meminta gerobak sampah, kemudian ada kursi, karpet, tenda, yang memang kebutuhan prioritas," ujarnya, Kamis 27 November 2025.
Wahyu mengaku banyak masyarakat yang menyampaikan dukungan pada program tersebut melalui media sosial maupun secara langsung. Bahkan terdapat masyarakat yang harus menunggu 7 tahun untuk mendapatkan gerobak sampah.
"Ada yang menyampaikan kepada saya, untuk gerobak sampah saja menunggu 7 tahun enggak selesai-selesai. Tapo dengan ada (program) RT Berkelas ini, mereka sudah bisa menganggarkan terkait dengan gerobak sampah," lanjutnya.
Beberapa RT juga mengusulkan pembangunan fisik seperti untuk saluran drainase, pemasangan paving, dan lain-lain. Wahyu meminta agar Ketua RW dapat mengatur agar ada sinkronisasi antar RT.
"Saya harapkan nanti Pak RW ini bisa mengatur. Agar ada sinkronisasi antar RT, tidak ada jlog-jlogan (ketidaksinkronan/perbedaan tinggi jalan) antar RT," sebutnya.
Dalam mengusulkan program, Pemkot Malang membekali kamus usulan yang disesuaikan dengan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). Kamus usulan juga akan disesuaikan agar berjala di Musrenbang Kelurahan Khusus di tahun 2026.
"Jadi kita masih mengikuti regulasi dari kamus usulan yang sudah ada. Nanti dievaluasi, dan di tahun 2026 akan ada kamus khusus yang terkait dengan fisik dan non-fisik. Ada beberapa program yang boleh masuk karena kita terikat pada SIPD. Kalau tidak bergantung dengan SIPD, anggarannya tidak akan bisa masuk," pungkasnya. (*)
