KETIK, MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat berupaya memperkuat tingkat sanitasi masyarakat. Hal tersebut untuk meraih predikat paripurna dalam Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 pilar.
Pada tahun 2023, sudah ada 8 kelurahan yang digandeng untuk STBM Paripurna. Dengan melibatkan 31 kelurahan di tahun 2025, maka harapannya pada 2026 18 kelurahan dapat turut serta untuk mendeklarasikan STBM 5 pilar.
"Tahun depan kita tinggal sisa 18 kelurahan agar STBM 5 Pilar ini menjadi paripurna. Kalau sudah paripurna, tandanya mengenai kesehatan yang ada di wilayah kelurahan sudah bisa terjamin. Persoalan sanitasi dapat menimbulkan beberapa penyakit," ujar Wahyu, Kamis 16 Oktober 2025.
Wahyu meminta agar lurah, maupun puskesmas gencar melakukan sosialisasi untuk memupuk kesadaran masyarakat. Melalui STBM 5 pilar, ia yakin dapat meningkatkan kesehatan masyarakat melalui sanitasi yang baik.
"Nanti ada monitoring dan evaluasi karena STBM 5 pilar ada beberapa indikator dan barometer yang harus kita lihat bersama. Maka pentingnya kesadaran masyarakat agar bisa menjadikan mereka tahu apa langkah yang harus dilakukan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif menjelaskan kriteria yang harus dipenuhi dalam STBM. Mulai dari Open Defecation Free (bebas dari buang air besar sembarangan) 100 persen, cuci tangan, pengelolaan air minum dan pengelolaan sampah minimal 70 persen, serta air limbah domestik minmal 30 persen.
"Kami juga harus berkolaborasi dengan beberapa OPD seperti DPUPRPKP, DLH dan Bapeda dan Kominfo sebagian sinergitas antar OPD untuk 2026 Kota Malang menuju STBM 5 pilar paripurna. Kita sudah dapat sertifikat ODF di tahun 2018. Tinggal bagaimana kita berkontribusi menuju Kota Malang yang lebih bersih dan sehat," jelasnya. (*)