KETIK, MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memantau uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan Pasar Oro-Oro Dowo pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Uji coba ini menjadi langkah awal dari skenario besar penataan area tersebut, khususnya dalam mendukung pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Jalan Ijen.
Wahyu menjelaskan, uji coba dilakukan menyusul banyaknya permintaan dan keluhan masyarakat terkait semrawutnya lahan parkir di kawasan yang sebelumnya masih diberlakukan dua arah ini. Kondisi tersebut kerap mengganggu kelancaran lalu lintas.
"Responsnya selama penerapan sejak kemarin ini positif, mendukung karena lebih lancar. Kemudian parkirnya juga lancar. Termasuk warga yang diwakili Pak RW juga mengaku senang karena ini tidak mengganggu lalu lintas," ujar Wahyu.
Menurut Wahyu, setiap Minggu, CFD di Jalan Ijen menarik sekitar 10.000 pengunjung yang tidak hanya berolahraga tetapi juga berburu kuliner. Namun, pedagang kaki lima (PKL) dilarang berjualan sembarangan dan hanya diperbolehkan di titik-titik tertentu.
Dengan penataan lalu lintas di area Pasar Oro-Oro Dowo, Wahyu berharap kawasan ini dapat menjadi alternatif wisata kuliner bagi masyarakat usai menikmati CFD. Selain itu, pengunjung juga dapat melanjutkan rekreasi ke Hutan Kota Malabar.
"Ini akan kami atur bertahap. Tetapi intinya ini sebagian dari skenario besar karena CFD di Jalan Ijen, di situ gak boleh ada jualan makanan yang sembarangan tempat. Mereka akan menjadi pilihan atau alternatif dari orang-orang yang datang ke CFD," lanjutnya.
Uji coba rekayasa lalu lintas ini akan berlangsung selama satu bulan penuh. Evaluasi awal akan dilaksanakan satu minggu setelah uji coba dimulai. Respons dari masyarakat juga akan menjadi salah satu bahan pembahasan dalam Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menambahkan bahwa jalan di area pasar yang semula dua arah kini beralih menjadi satu arah, dimulai dari persimpangan Jalan Merbabu ke arah barat.
"Kemudian yang dari Jalan Merbabu, dari Hotel Shalimar yang tadinya dua arah dan selama ini masyarakat cenderung menganggap itu satu arah dari timur ke barat. Maka kami patenkan menjadi satu arah sekalian. Samping pasar juga," jelasnya.(*)