KETIK, TUBAN – Seorang pengemudi mobil Toyota Innova hitam memicu kemarahan publik di ruas jalan Parengan–Bojonegoro. Pasalnya, pengemudi menghalangi laju mobil ambulans sedang membawa pasien kritis menuju Rumah Umum Kabupaten Bojonegoro.
Peristiwa terjadi pada Kamis 18 September 2025 pagi, sekitar pukul 09.00–10.00 WIB. Bahkan, dalam video yang beredar, sopir ambulans geram dan turun dari kendaraannya untuk menarik pengemudi Innova keluar dari mobil serta melihat di dalam ambulans terdapat pasien gawat darurat yang harus segera ditangani.
Video amatir yang direkam menggunakan ponsel petugas medis itu pun viral di media sosial. Rekaman itu mempertontonkan mobil ambulans milik Puskesmas Parengan dalam posisi membawa pasien korban kecelakaan gawat darurat, terhalang laju mobil Toyota Innova hitam di ruas jalan Ponco–Parengan, Kabupaten Tuban.
Insiden bermula ketika sebuah truk di depan menepi setelah mendengar sirine ambulans. Namun, mobil Innova hitam yang berada di belakang truk justru ikut masuk ke jalur, hingga terjadi senggolan dengan ambulans.
Karena kesalahpahaman akibat benturan itu, pengemudi Innova mengejar dan bahkan memotong laju ambulans. Ketiga kendaraan akhirnya berhenti di tengah jalan dan terjadi adu mulut antara pengemudi.
Kapolsek Parengan, Iptu Ramelan, menerangkan bahwa ambulans kala itu sedang mengantar korban kecelakaan dalam kondisi darurat dan mobil sudah membunyikan sirine dan berusaha mempercepat laju.
"Saat melaju ada kendaraan truk di depannya, saat mendengar sirine ambulance kendaraan truk di depan sudah menepi, namun Innova justru ikut masuk jalur dan terjadi benturan dengan bemper depan ambulans.
Karena berpacu dengan waktu, ambulans tetap melanjutkan perjalanan. Namun, pengemudi Innova yang merasa tersinggung diduga mengejar dan memotong laju kendaraan. Situasi memanas hingga akhirnya terjadi adu mulut di jalan.
"Karena terjadi senggolan, pengemudi Innova merasa tidak terima dan mengejar, hingga sempat memotong laju ambulans. Setelah dijelaskan bahwa ambulans benar-benar membawa pasien gawat, barulah pengemudi menyadari dan diminta bertemu di RSUD Bojonegoro,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas, dr. Eka Ayu, menegaskan bahwa ambulans yang bersitegang dengan Innova memang sedang merujuk pasien dalam kondisi tidak sadar.
“Kami sudah menyalakan sirine, tetapi Innova tidak memberi jalan. Bahkan sempat menghalangi ambulans kedua yang juga membawa pasien,” jelasnya.
Insiden ini sempat membuat heboh dan viral di masyarakat. Pasalnya, selain menimbulkan kerugian material berupa kerusakan pada bodi ambulans, peristiwa tersebut juga memberi trauma psikologis bagi pasien dan keluarganya.
Namun, persoalan diselesaikan secara kekeluargaan pada Kamis siang melalui mediasi antara pengemudi Innova, pihak Puskesmas, sopir ambulans, serta aparat kepolisian. Kedua belah pihak sepakat berdamai.
“Kami sudah mediasi bersama Kapolsek Parengan. Semua sepakat masalah ini dianggap selesai. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan, apalagi pasien dalam kondisi sulit malah sempat terganggu,” ujar dr. Eka Ayu.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes,P2KB) Kabupaten Tuban Drg.Roikhan menyayangkan kejadian tersebut. Meski demikian pihaknya mengapresiasi adanya langkah koordinasi antara kedua belah pihak dan sudah diselesaikan dengan baik.
"Bijak dalam berlalu lintas sangatlah penting. Apalagi hubungannya berhadapan dengan ambulance yang membawa pasien. Didalamnya ada kondisi kegawat daruratan yang perlu ada prioritas dan perlu didahulukan," tuturnya (*)
