Usai Disuapi Makan Siang, Balita di Jember Tewas Terseret Arus hingga 2,5 Kilometer

28 Agustus 2025 12:30 28 Agt 2025 12:30

Thumbnail Usai Disuapi Makan Siang, Balita di Jember Tewas Terseret Arus hingga 2,5 Kilometer
Polisi saat memeriksa lokasi tempat penemuan jenazah balita 2,5 tahun yang hanyut terbawa arus aliran irigasi. (Istimewa/ Dok Polsek Kaliwates)

KETIK, JEMBER – Nasib tragis dialami Muhammad Al-Hanan, balita berusia 2,5 tahun asal Jalan Basuki Rahmat, Lingkungan Tumpeng, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, ditemukan meninggal dunia setelah hanyut di saluran irigasi, Rabu sore, 27 Agustus 2025.

Lurah Kaliwates, Thomas Heru Indra, menjelaskan kronologi awal peristiwa itu. Menurutnya, korban semula tengah makan siang bersama ibunya di depan rumah.

“Anaknya disuapi ibunya. Setelah selesai makan, ibunya masuk ke dalam untuk mengambil air minum. Begitu kembali sekitar 10–15 menit kemudian, anaknya sudah tidak ada,” terang pria yang sebelumnya berdinas di Diskominfo Pemkab Jember ini. 

Keluarga langsung mencari ke sekitar rumah, tetapi tidak berhasil menemukan korban. Mereka lalu melapor ke ketua RW dan menggerakkan warga untuk melakukan pencarian.

"Warga bersama-sama perangkat sudah mencari hingga 2 jam, namun belum menemukan balita tersebut," papar Heru.

Barulah sekitar pukul 16.30, di lokasi yang lebih jauh, warga menemukan sosok jenazah anak laki-laki di saluran irigasi dekat Perumahan Bumi Tegal Besar. TItik penemuan jenazah berjarak sekitar 1–2 kilometer dari rumah korban. 

Kabar penemuan jenazah itu menyebar melalui pesan berantai warga hingga diketahui oleh orang tua korban. 

"Hingga kemudian pihak keluarga mendatangi titik penemuan jenazah dan dipastikan jenazah tersebut adalah anak yang dicari,” tambah Heru.

Pihak kepolisian juga membenarkan kejadian tersebut. Panit Reskrim Polsek Kaliwates, Ipda Ratno Budi Jatmikho, mengatakan laporan pertama berasal dari warga yang menemukan sesosok tubuh anak kecil di parit irigasi. “Setelah dicek, benar korban hanyut dari aliran sungai yang ada di samping rumahnya,” ungkapnya.

Polisi menyebut, saluran air di dekat rumah korban lebarnya sekitar satu meter dengan ketinggian 40–70 sentimeter. Meski terlihat kecil, arus air cukup deras karena dipicu hujan. “Diduga korban bermain di sekitar sungai lalu terpeleset hingga terbawa arus,” jelas Ratno.

Derasnya aliran air irigasi, selain karena sebelumnya ada hujan di daerah utara, juga karena ada pembukaan saluran air oleh petugas pengatur irigasi atau ulu-ulu. 

Ratno menambahkan, warga yang pertama kali melihat semula mengira jasad itu adalah boneka. Namun setelah diperiksa lebih dekat, ternyata tubuh seorang anak.

"Petugas dari Polsek Kaliwates dan Tim Inafis Polres Jember sudah mendatangi lokasi dan juga ke rumah duka," papar Ratno. 

Keluarga menolak visum dan menerima peristiwa ini sebagai musibah.

“Tidak diketahui lukanya seperti apa karena tidak ada visum luar. Jenazah langsung dibawa pulang, dan pemakaman selesai malam ini juga,” pungkas Ratno. (*)

Tombol Google News

Tags:

Jember balita tewas terseret aliran air irgiasi Perumahan Bumi Tegal Besar BTB Polsek Kaliwates kecelakaan