KETIK, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) terus memperteguh reputasi internasional dengan menjadi World Class Unniversity (WCU). Komitmen tersebut ditunjukkan melalui penggelontoran dana hingga Rp3,5 miliar untuk dana riset.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unisma, Prof Mahayu Woro Lestari menjelaskan riset dan penerbitan jurnal internasional terus didorong. Terlebih pada tahun 2024 lalu, Unisma telah meluncurkan program penelitian bersama perguruan tinggi di luar negeri.
"Hal ini sebagai upaya Unisma untuk meraih reputasi sebagai World Class University," ungkap Prof Mahayu, Jumat 29 Agustus 2025.
Setiap program studi dibekali dengan dana riset sekitar Rp100 juta sebagai stimulan. Bahkan pada 11 prodi di Pascasarjana memperoleh dana riset sebesar Rp1,1 miliar untuk penelitian para dosen.
"Untuk pascasarjana saja Rp1,1 miliar karena ada 11 prodi. Sedang yang di program sarjana ada 26 prodi sehingga total dana untuk Program S1 Rp2,6 miliar. Kalau se Unisma Rp3,7 miliar," katanya.
Ia menambahkan bahwa Rektor Unisma, Prof Junaidi berencana menambah dana hibah menjadi Rp150 juta untuk setiap prodi. Namun rencana tersebut maaih dalam proses pengkajian.
"Tahun ini pak rektor merencanakan akan meningkatkan dana hibah prodi menjadi Rp150 juta per tahun. Tapi ya begitu, target luarannya juga semakin berat. Ini masih dikaji," lanjutnya.
Unisma juga memberikan berbagai insentif bagi dosen yang berhasil mempublikasikan karya ilmiahnya ke jurnal internasional bereputasi. Selain itu, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan magang telah didorong untuk berkegiatan di luar negeri.
"Ini ada 12 orang yang sedang KKN di luar negeri. PPL-nya FKIP juga di Thailand, sebagian ada yang di Malaysia. Jadi, diharapkan ke luar negeri semua," pungkasnya.(*)
